Banyak perusahaan berusaha memberikan yang terbaik untuk memuaskan para pengguna produk, jasa Yang diproduksinya. Memberikan kualitas terbaik namun harga yang terjangkau. Maka dari itu dari segi produksi pentingnya dilakukan pengawasan, Baik dari segi proses produksi, juga pengawasan bahan bakunya. Untuk mengetahui pengawasan bahan baku yang efektif guna mendukung kelancaran pada kegiatan produksi. Ada pun studi kasus penelitian ini pada UMKM Kajoe Tangan Handycraft and Furniture. Bahan baku yang digunakan pada kegiatan produksi adalah HPL (High Pressure Laminate) untuk kemudian dijadikan beberapa produk, seperti: meja, lemari, rak buku, perlengkapan kantor dan lain lain. Berdasarkan hasil penelitian ini & telah dicoba melakukan perhitungan kembali pada periode tahun 2018 sampai 2020. Menggunakan metode EOQ (Ekonomi Order Quantity). Dan telah dibandingkan dengan perhitungan konvensional UMKM yang dilakukan sebelumnya. Maka dilihat perhitungan Konvensional UMKM masih dinilai lebih efektif dibandingkan perhitungan berdasarkan Rumus EOQ. Hal ini dapat dilihat pada jumlah biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pengadaan bahan baku berdasarkan metode EOQ dari tahun 2018-2020 sebesar Rp.5.113.535,- masih lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran biaya pengadaan bahan baku yang dilakukan UMKM selama ini / konvensional pada tahun yang sama 2018-2020 sebesar Rp. 4.587.184. terdapat selisih di antara keduanya sebesar Rp. 526.35. hal ini menunjukan bahwa metode konvensional lebih efektif dibanding metode EOQ.