Lansia atau lanjut usia mengalami peningkatan setiap tahunnya, dengan peningkatan yang terus menerus maka penduduk lanjut usia juga mengalami gangguan penyakit yaitu gangguan fungsi anatomis, fungsi fisik, biologis dan mental. Upaya mengatasi masalah tersebut, pemerintah mencanangkan program posyandu lansia khusus bagi lansia untuk memperoleh fasilitas pelayanan kesehatan dasar. Namun minat lansia untuk rutin memeriksakan diri ke posyandu masih tergolong rendah, hal ini dibuktikan dengan hanya 41,76% lansia yang mengikuti posyandu masih jauh dari target yang ditetapkan oleh dinas kesehatan yaitu 80%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan instrumental keluarga dengan kunjungan lansia dalam mengikuti posyandu lansia di Desa Ole Ate Kabupaten Sumba Tengah. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi adalah 80 lansia dengan jumlah sampel 66 lansia. Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Variabel bebas adalah dukungan instrumental dari keluarga, variabel terikat adalah kunjungan ke posyandu. Instrumen yang digunakan adalah angket dan lembar observasi. Analisis data menggunakan uji Fisher Exact. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar 47 (71,2%) responden mendapat dukungan keluarga instrumental dalam kategori kurang dan sebagian besar dari 45 (68,2%) responden mengikuti kunjungan posyandu lansia dalam kategori tidak rutin. Hasil uji Fisher's Exact menunjukkan bahwa ada hubungan antara dukungan instrumental keluarga dengan kunjungan lansia dalam mengikuti posyandu lansia di Desa Ole Ate Kabupaten Sumba Tengah, dimana nilai p = (0,000) < (0,05). Peneliti selanjutnya diharapkan melibatkan keluarga dalam mengukur dukungan instrumental keluarga pada lansia.