Protokol kesehatan adalah bentuk perlindungan bagi individu dari penularan atau infeksi ovid-19, dengan masuknya droplet yang mengandung virus SARS-CoV-2 kedalam tubuh melalui hidung, mulut, dan mata. Penerapan protokol kesehatan merupakan bagian penting yang tidak dapat diabaikan dalam rangka mengurangi penyebaran covid-19. Kepala sekolah dan guru adalah teladan, model dan motor penggerak dalam menjalankan protokol kesehatan di lingkungan sekolah. Mereka harus menjadi orang pertama dan terdepan dalam mengkampanyekan protokol kesehatan sesuai dengan himbauan pemerintah, hal ini penting untuk dilakukan, karena jika tidak maka sekolah bisa memiliki potensi menjadi cluster baru dalam penyebaran covid-19, sekolah juga harus memastikan fasilitas memadai. Persiapan dan penerapan protokol kesehatan di lingkungan sekolah secara masif akan dapat mencegah peserta didik dari tertularnya covid-19, juga memberikan ketenangan batin bagi orang tua peserta didik dan seluruh warga sekolah. Tujuan penelitian ini menganalisis pengetahuan terkait kesiapan protokol kesehatan pembelajaran tatap muka. Penelitian dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian adalah para guru dan staf SDN Landungsari 1 Kecamatan Dau Kabupaten Malang dengan Total Sampling sebanyak 30 orang. Analisis data dengan Fisher-Test. Hasil penelitian bahwa sebagian besar jumlah guru dan staf sekolah memiliki pengetahuan yang kurang; setengah aparat sekolah dengan kesiapan protokol kesehatan yang kurang, dan; ada hubungan pengetahuan dengan kesiapan protokol kesehatan pada pembelajaran tatap muka dan setengah jumlah aparat sekolah dengan pengetahuan yang kurang menyebabkan sebagian besar kesiapan protokol kesehatan yang kurang pula. Rekomendasi penelitian selanjutnya dapat menggunakan sebagai acuan memperdalam pengetahuan terkait kesiapan protokol kesehatan pembelajaran tatap muka.