• Login
    View Item 
    •   Beranda Rinjani
    • Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
    • Ilmu Administrasi Negara
    • Mahasiswa
    • Skripsi
    • View Item
    •   Beranda Rinjani
    • Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
    • Ilmu Administrasi Negara
    • Mahasiswa
    • Skripsi
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Implementasi Kebijakan Berdasarkan Permendes No. 9 Tahun 2016 Tentang Pelatihan Masyarakat Untuk Membentuk Kemandirian Masyarakat (Studi di Desa Pesanggrahan Kota Batu)

    Thumbnail
    View/Open
    ARTIKEL (566.3Kb)
    CEK SIMILARITY (756.9Kb)
    Date
    2022-02-26
    Author
    Susanto, I
    Rusmiwari, S
    Firdausi, F
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Kebijakan publik yang merupakan bagian dari kewajiban pemerintah dalam menegakkan dan menjaga kedaulatan suatu negara tidak terpengaruh dan bergantung pada negara lain, yaitu salah satu alasan kenapa kebijakan dipandang penting. Kemudian pada dasarnya implementasi merupakan langkah-langkah yang dilaksanakan untuk mewujudkan kebijakan yang efektif. Kemadirian masayarakat adalah suatu kondisi yang dialami oleh masyarakat yang ditandai dengan meningkatnya kemampuan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batu jumlah kemiskinan Desa Pesanggrahan sebanyak 229 keluarga, kemudian nilai pengangguran atau tidak berkerja sebanyak 1.523 dan pemasaran yang mengalami kendala. Dalam penelitian ini peneliti mengunakan pendekatan kualitatif. Fokus dari masalah yang diteliti yaitu implementasi kebijakan model implementasi yang digunakan yaitu model Merilee.S.Grindele dan Implementasi Kebijakan Berdasarkan PERMENDES No. 9 Tahun 2016 Tentang Pelatihan Masyarakat dalam Membentuk Kemandirian Masyarakat. Sampel Sumber Data menggunakan Snowball Sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk menunjang pelaksanaan kebijakan yang efektif Desa Pesanggrahan melaksakan pelatihan mayarakat yaitu pelatihan MC, kerajinan janur, pelatihan membuat olahan susu sapi. Untuk menunjang hal tersebut langkah yang diambil oleh pemerintah Desa Pesanggrahan sanggat tepat yaitu dengan berkoordinasi mulai dari atas sampai paling bawah dengan demikian maka masyarakat mempunyai rasa dihargai. Faktor penghambatnya adalah bahwa masyarakat menganggap setelah pelatihan tidak ada kelanjutan, pemasaran yang mengalami kesulitan, keterbatasan alat dan beberapa prodak hanya diproduksi ketika ada acara saja.
    URI
    https://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/987
    Collections
    • Skripsi [641]

    Rinjani Unitri support OAI 2.0 URL  https://rinjani.unitri.ac.id/oai/request
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    Rinjani Unitri support OAI 2.0 URL  https://rinjani.unitri.ac.id/oai/request
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV