Gaya kepemimpinan merupakan seni yang digunakan oleh pemimpin dalam memimpin organisasi dan memiliki ciri tersendiri. Ada beberapa model gaya kepemimpinan yang sering ditemui, seperti kepemimpinan bersifat otoriter, demokrasi dan bebas. Dalam organisasi juga dibutuhkan yang namanya partisipasi dari seluruh bawahan yang dimulai dari pengambilan keputusan implementasi, dan evaluasi. Partisipasi masyarakat sangatlah penting pada organisasi, karena partisipasi merupakan dukungan dari masyarakat untuk organisasi. Maka dari itu antara pemimpin dan bawahan terjadi hubungan timbal balik. Seperti pada desa Landungsari gaya kepemimpinan kepala desanya yaitu demokratis yaitu kepala desa yang bijak dalam memimpin dan memperlakukan masyarakat secara adil. Kepala desa merupakan tipe pemimpin yang mau mendengarkan segala usulan dari masyarakat dan juga pemimpin yang mau dikritik oleh masyarakat apabila dalam menjalankan visi dan misinya tidak sesuai. Partisipasi masyarakat juga sangatlah penting untuk eksistensi organisasi. Partisipasi masyarakat dapat dilihat mulai dari proses pengambilan keputusan dengan menghadiri rapat terbuka yang diadakan di desa, partisipasi dalam implementasi program kerja, serta dalam mengevaluasi. Dalam hal ini antara kepala desa dan masyarakat terjadi interaksi dan hubungan timbal balik yang memungkinkan untuk kemajuan desa. Peran kepala desanya yaitu memotivasi dan mensosialisasi.