Identifikasi Logam Berat Cu Dan Cd Pada Lahan Pertanaman Apel (Malus Sylvestris L.) Di Kecamatan Bumiaji Kota Batu
Abstract
Polusi tanah adalah situasi di mana bahan kimia buatan menembus dan mengubah lingkungan alami. Faktor penyebab cukup beragam, salah satunya adalah penggunaan bahan agrokimia yang melebihi batas. Pusat produksi hortikultura merupakan bidang pengaruh penting karena penggunaan intensitas pupuk dan pestisida yang tinggi. Akumulasi logam berat, seperti kadmium (Cd) pada tanaman, dapat menghambat penyerapan nutrisi, menghambat distribusi fotosintesis, aktivitas enzim, peningkatan senyawa peroksida dan menyebabkan perubahan genetik. Konsumsi tanaman pangan logam berat, menyebabkan akumulasi logam berat pada organ tubuh manusia yang merupakan penyebab berbagai penyakit dan gangguan organ tubuh yang dapat menyebabkan kematian.
Penelitian ini dilaksanakan pada maret-februari 2020 di lahan apel milik petani di kecamatan Bumiaji kota Kota Batu dengan ketinggian tempat ±1500 mdpl. Lokasi yang digunakan sebagai tempat pengambilan sampel terdiri dari 3 lahan petani dengan pertimbangan intensitas penggunaan pupuk maupun pestisida tinggi. Penelitian ini menggunakan penelitian diskriptif yang bersifat observasi. Sampel tanah diambil pada 3 plot yang berbeda. Masing-masing plot dibuat petak ukuran 2x2 m2. Sehingga total petak keseluruhan terdapat 9 petak. Tanah diambil secara komposit, selanjutnya dikering, anginkan dan diayak selanjutnya dianalisa kandungan logam berat. Selain sampel tanah, pada masing-masing plot juga diambil daun, batang dan akar tanaman apel kemudian dianalisa kandungan logam berat. Pengamatan tanaman liar yang tumbuh dibawah tegakan apel juga dilakukan untuk mengetahui tingkat dominasi tumbuh dengan menggunakan aplikasi.
Hasil penelitian menunjukan Kandungan logam berat Cu pada tanah dalam kisaran batas kritis dan Cd pada tanah tergolong tinggi. Kadar logam berat Cu pada tanaman apel tertinggi pada perlakuan akar gulma (86,43 ppm) dan terendah pada perlakuan daun gulma (29,20 ppm), kadar Cd tertinggi pada perlakuan buah apel (7,67ppm) dan terendah pada perlakuan daun gulma (1,67 ppm). Sampel tanah yang diuji menunjukan bahwa adanya kadar Cu berkisar antara 88,66 ppm – 122,76 ppm dan kadar Cd berkisar antara 0,60 ppm-1,40 ppm.
Collections
- Skripsi [201]