Show simple item record

dc.contributor.authorSelamat, B
dc.contributor.authorAstutik, A
dc.contributor.authorJulianto, RPD
dc.date.accessioned2022-03-25T07:05:32Z
dc.date.available2022-03-25T07:05:32Z
dc.date.issued2022-03-26
dc.identifier.urihttps://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/1242
dc.description.abstractBRUNOTUS SELAMAT. 2016330015. PENGGUNAAN ALAR DAN BENZYL ADENINE (BA) PADA KULTUR JARINGAN TANAMAN UBI KAYU (Mannihot esculenta Crantz). Pembimbing Utama : Astutik. Pembimbing Pendamping : Reza Prakoso Dwi Julianto. Media kultur jaringan memegang peranan penting dalam mencapai keberhasilan perbanyakan tanaman dengan kultur jaringan. Setiap jenis tanaman memerlukan kesesuaian berbagai jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh untuk memberikan pertumbuhan tunas baru. Benzil adenin (BA) dapat menjadi hormon tanaman yang dapat merangsang perkembangan serta multiplikasi kecambah secara in vitro. Alar dapat berupa zat kimia sintetik yang pada konsentrasi tertentu bisa mempengaruhi perkembangan, yang dapat mempercepat pemuaian tunas ketiak. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap faktorial, terdiri dari dua faktor, yaitu: faktor I: Konsentrasi Alar, terdiri dari 4 taraf yaitu: 0 mg/l (A0); 1,0 mg/l (A1); 2,0 mg/l (A2) dan tiga,0 mg/l (A3). Faktor II yaitu konsentrasi Benziladenine (BA) terdiri dari tiga taraf yaitu : 1,0 mg/l (B1); 2,0 mg/l (B2); dan tiga,0 mg/l (B3). terdapat 12 kombinasi perlakuan, diulang 3 kali dan masing-masing berisi 5 botol eksplan, sehingga terdapat 180 botol kultur percobaan. Kombinasi perlakuan adalah A0B1; A0B2; A0B3; A1B1, A1B2, A1B3; A2B1; A2B2; A2B3; A3B1; A3B2; A3B3. pemanjangan dan perkembangan eksplan ubi kayu diamati setiap 2 minggu sampai dengan 12 minggu (3 bulan) dengan variabel pengamatan: inisiasi tunas, jumlah tunas, jumlah daun, diameter batang, tinggi tunas dan persentase eksplan hidup dan mati/terkontaminasi. Hasil penelitian dapat dikatakan bahwa: diproleh interaksi antara penambahan hormon auksin Alar dan sitokinin Benzil Adenin (BA) ke dalam media MS pada daun, namun kedua hormon tersebut tidak berinteraksi dengan variabel lain. Penambahan Alar 2,0 mg/l dikombinasikan dengan Benzil Adenin 1,0 mg/ menghasilkan jumlah daun yang berbeda tetapi tidak nyata pada perlakuan A0B2,A1B2,A3B1. Penambahan Alar berpengaruh besar terhadap tinggi plantlet, media dengan penambahan Alar 2.0 mg/l menghasilkan kualitas plantlet singkong yang paling baik, yakni inisiasi kecambah bertambah cepat (5,16 hari), diameter batang (0,80 cm), tinggi plantlet lebih pendek (0,76 cm) tetapi tidak berbeda nyata pada penambahan 1,0 mg/l Alar. Penambahan Benzil Adenin (BA) berpengaruh besar terhadap jumlah daun umur 4 minggu setelah subkultur, plantlet paling efektif dengan penambahan Benzil Adenin 1,0 mg/l dilihat dari waktu inisiasi tuna (5,48 hari), jumlah tuna terbaik (4,57 pucuk) . ), jumlah daun (14,11 helai) selama 12 minggu kultur.en_US
dc.description.sponsorshipYayasan Bina Patria Nusantaraen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherFakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewien_US
dc.subjectKultur Jaringan Ubi Kayu, Alar, Benzil Adenineen_US
dc.titlePenggunaan Alar dan Benzyl Adenine (BA) Pada Kultur Jaringan Tanaman Ubi Kayu (Mannihot Esculenta Crantz)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIDN0715066301
dc.identifier.nidnNIDN0717079001
dc.identifier.nimNIM2016330015
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI54211#AGROTEKNOLOGI


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Skripsi [201]
    Skripsi Mahasiswa Program Studi S1 Agroteknologi

Show simple item record