Show simple item record

dc.contributor.authorEkolanus
dc.contributor.authorFikrinda, W
dc.contributor.authorAstutik, A
dc.date.accessioned2022-03-25T07:12:52Z
dc.date.available2022-03-25T07:12:52Z
dc.date.issued2022-03-26
dc.identifier.urihttps://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/1243
dc.description.abstractDendribium Sp atau sering dikenal dengan nama tanaman angrek yang mempunya makna dan arti sebagai salah satu tanman yang mana akandapat digunakan sebagai salah satu hiasan serta memiliki nilai keindahan yang tinggi. Anggrek Dendrobium Sp sebagaimana digolongkan menjadi sebuah yanaman angrek yang jauh berbedah, baik itu yang sudah mati bahkan yang maish hidup sekalipun tanpa dapat untuk merugikan pada sebuah tanaman iningnya. Aklimatisasi merupakan masa adaptasi dan salah satu tahapan yang terpenting sebagaimana akan dapat dilalu berlandaskan sebuah proses yang akan meperbanyak pada bagian InVitro. Pada sebuah tahapanyang mana dikenal dengan sebuah nama tahapan aklimatisasi dalam perkembangan produksi masih relatif lambat sehingga dibutuhkan zat perangsang tumbuh. Hormon NAA (Naftalena Acetic Acide) adalah salah saru hormon yang mana memiliki sebuah bentuk auksin yang secara langsung mempunya peran serta seringkali dapat dipergunakan pada sebuah proses indukasi pada sebuah akar yang mana berbaga jenis tanaman hortikultural pada sebuah pemrosesan yang jauh lebih banyak pada tanaman yang berupa komersial. Hormon IBA (Inodile Butyric Acide) adalah salah satu jenis yang semacam auksin yang baik sebagaimana dalam melakukan sebuah proses inisiasi bahkan sampai dengan dapat memberikan sebuah rangsangan dalam perkembangan pada batang bahkan sapai pada daun yang ada pada tanaman. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2020 sampai Febuari 2021 di Screen House, Jln. Tlaga Warna, Tlogomas Malang. Adapun metode yang akan digunakan pada penelitian ini ialah RAL atau sering dikenal dengan nama rancang acak lengkap, sebagaimana dapat menggunakan beberapa faktoriaol antara lain : faktor yang pertama pertama Jenis hormon Auksin (A1) = NAA, (A2) = IBA dan Faktor kedua konsentrasi auksin terdiri 4 level ialah : (K0 = Kontrol), (K1 = 100 mg/l), (K2 = 200 mg/l) dan (K3 = 300 mg/l) Sehingga diperoleh kombinasi 8 perlakuan untuk setiap kelompok percobaan dengan masing-masing akan diulangan sebanyak tiga kali, oleh karean itu total berjumlah72 percobaan. Adapun hasil yang ditemukan pada riset ini ialah terdapat interaksi antara jenis dan konsentrasi auksin, terhadap panjang pada daun yang memiliki (Usai 4 minggu-10 minggu), lebar daun (umur 4 minggu sampai 12 minggu), dan panjang akar (umur 12 minggu), tetapi tidak mempengaruhi pada posisi yangtinggi pada sebuah yanaman tanaman serta tingkat penjumlahan pada bagian daun bahkan penjumlahan sampai pada akar. Jenis auksin IBA mampu menghasilkan pertumbuhan Dendrobium Sp yang efektif yangjauh lebih baik padaketinggian sebuah danama, daun sampai apada akar, dibandingkan dengan perlakuan lain. konsentrasi auksin memberikan pengaruh pada junmlah akar pada tanaman, daum serta ketinggian pada sebuah tanaman anggrek Dendrobium Sp dibandingkan tanpa adnya konsentrasi auksin. Penggunaan auksin memberikan hasil terbaik NAA 300 mg/l pada (panjang daun sebesar 3,72 cm), IBA 100 mg/l pada (lebar daun sebesar 1,25 cm), dan IBA 200 mg/l pada (panjang akar sebesar 4,82 cm).en_US
dc.description.sponsorshipYayasan Bina Patria Nusantaraen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherFakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewien_US
dc.subjectDendrobium sp, NAA, IBA, aklimatisasi.en_US
dc.titlePengaruh Jenis dan Konsentrasi Auksin Terhadap Pertumbuhan Anggrek Dendrobium Sp Pada Fase Aklimatisasien_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIDN0715066301
dc.identifier.nidnNIDN0711018901
dc.identifier.nimNIDN2016330021
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI54211#AGROTEKNOLOGI


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Skripsi [201]
    Skripsi Mahasiswa Program Studi S1 Agroteknologi

Show simple item record