Penggunaan Mol Sabut Kelapa dan Pupuk Urea Untuk Meningkatkan Produksi Tanaman Jahe Merah (Zingiber officinale var. rubrum)
Abstract
Indonesia terletak di garis lintang ekuator serta mempunyai suhu tropis sehingga pas untuk pertumbuhan tanaman jahe, termasuk jahe merah. Tanaman jahe merah dapat ditanam di lahan kisaran ketinggian 1 sampai 2000 meter (dpl), sehingga lahan yang cocok untuk menanam jahe merah relatif luas. Pada tahun 2018, permintaan jahe mencapai 57.467,09 ton, termasuk industri obat tradisional serta industri kecil obat tradisional. Jahe merah di era pandemi covid 19 dimanfaatkan masyarakat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Tujuan penelitian ini ialah mengevaluasi penggunaan mol sabut kelapa dan pupuk urea untuk meningkatkan produksi tanaman jahe merah sehingga diharapkan akan diperoleh upaya mengatasi masalah yang berkaitan dengan aspek produksi, aplikasi pupuk, permintaan input dan output serta kebijakan pemerintah di masa depan.
Cara efektif agar bisa menekan ptoduktivitas tanaman jahe merah adalah menggunakan sabut kelapa untuk menggantikan pupuk kalium. Jika tanah diberi sisa-sisa organisme seperti tumbuhan dan hewan memiliki dampak positif untuk tanaman, dikarenakan terdapat unsur mikro yaitu unsur kalium dalam tanah. Kalium yang efektif diserap oleh sistem perakaran dapat memenuhi kebutuhan tanaman.
Metode percobaan yang dipakai merupakan rancangan acak kelompok faktorial (RAKF) yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama yaitu mol sabut kelapa dengan 4 taraf perlakuan dan faktor kedua yaitu pupuk urea terdiri dari 5 taraf perlakuan dengan 3 kali ulangan. Dengan demikian penelitian ini terdiri dari 20 kombinasi perlakuan, dengan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga secara keseluruhan terdapat 60 sampel tanaman. Setiap polybag ditanam 1 bibit jahe merah dan setiap perlakuan terdiri dari 1 polybag.
Fakta akhir penelitian selanjutnya harus dilangsungkan analisis of varians pada taraf 5% dan 1% demi melihat dampak perlakuan. Bila terdapat perbedaan nyata harus diteruskan uji beda nyata terkecil pada taraf 5%. Penelitian yang menjukkan produktivitas terbaik yaitu terdapat pada penggunaan mol sabut kelapa dengan dosis 300 ml l-1 yaitu 4,70 ton/ha. Sedangkan pemberian pupuk urea dengan hasil terbaik tertuju pada dosis sebesar 400 kg ha-1 yaitu 5,09 ton/ha.
Collections
- Skripsi [201]