dc.description.abstract | Suatu sistem pendidikan nonformal bagi petani yang berkeluarga agar bisa tingkatkan keterampilan, mengembangkan pengetahuan sikap yang positif dan bangun kemandirian adalah penyuluhan pertanian dalam pemberdayaan petani. Cabai merupakan tanaman sayuran yang dimanfaatkan buahnya, dengan rasa buah kebanyakan spesifik pedas. Keberadaannya wajib hadir sebagai bumbu dapur sehari-hari, karena itu walaupun harga cabai mahal, masyarakat tetap mengkonsumsi dengan kuantitas atau porsi lebih sedikit. Untuk mengetahui adopsi teknologi yang meliputi waktu tanam, pemilihan varietas, pembibitan, penyiapan lahan, pembuatan bedengan, pemulsaan dan pembuatan lubang tanam, penanaman, pemasangan ajir dan pewiwilan, pemupukan, pengairan, penanaman menggunakan kerodong kasa, organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dan pengendalian pasca panen cabai merah di Desa Ngantru Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang merupakan tujuan dari penelitian ini. Pendekatan kuantitatif adalah jenis penelitian dalam penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Hasil panen menunjukkan adopsi teknologi yang meliputi dari waktu tanam, pemilihan varietas, pembibitan, penyiapan lahan, pembuatan bedengan, pemulsaan dan pembuatan lubang tanam, penanaman, pemasangan ajir dan pewiwilan, pemupukan, pengairan, penanaman menggunakan kerodong kasa, organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dan pengendalian serta panen dan pasca panen pada usahatani cabai merah di Desa Ngantru Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang telah diterapkan sesuai dengan anjuran adopsi teknologi hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan skor yakni 10. Karakteristik kualitas cabai merah yang dikehendaki konsumen rumah tangga dan pasar yaitu warna buah merata dan tua. Sehingga adopsi teknologi terkait panen dan pasca panen dengan interval pemanenan yang diadopsi maka terwujud produktivitas usahatani cabai merah yang maksimal pada usahatani cabai merah di Desa Ngantru Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang. | en_US |