| dc.description.abstract | Sayur-sayuran merupakan salah satu komoditas yang memberikan kontribusi terhadap perkembangan subsektor hortikultura. Peran penting produk nabati dalam pembangunan ekonomi masyarakat antara lain sebagai sumber pendapatan, bahan baku industri dan lapangan pekerjaan. Salah satu upaya atau cara petani organik di Porkab dapat meningkatkan produksi secara keseluruhan sekaligus meningkatkan keuntungan adalah melalui penggunaan sistem tumpang sari dimana sistem tumpang sari akan memberikan dampak positif berupa keuntungan yang dihasilkan seperti peningkatan keuntungan dari petani.
untuk mengetahui biaya, penerimaan, keuntungan, kelayakan dan produktivitas tenaga kerja usahatani tumpangsari tanaman organik Kailan, Pakcoy dan Tomat di Porkab Desa Sumberejo Kota Batu merupakan tujuan dari penelitian ini .
sampel dalam penelitian ini sekitar 50 sampel , Pakcoy, dan Tomat. purposive sampling metode dalam penelitian , dan analisis deskriptif kuantitatif . analisis biaya, penerimaan, keuntungan, kelayakan, dan produktivitas tenaga kerja analisis data dalam penelitian ini .
Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata biaya yang dikeluarkan dalam usahatani dengan sistem tumpangsari tanaman organik Kailan, Pakcoy, dan Tomat selama satu musim tanam sebesar Rp 14.619.606/ha. Rata-rata penerimaan yang diperoleh petani dalam satu musim tanam sebesar Rp 160.701.179/ha. Rata-rata keuntungan yang diperoleh petani dari usahatani sebesar Rp 146.081.573/ha. Nilai R/C Ratio dari penelitian ini adalah 11 yang berarti bahwa usahatani Kailan, Pakcoy, dan Tomat menguntungkan, untuk jumlah produktivitas tenaga kerja usahatani tumpangsari tanaman organik Kailan, Pakcoy, dan Tomat sebesar Rp 1.385.354/HOK artinya usahatani tanaman organik secara tumpangsari ini produktif dalam penggunaan tenaga kerja. | en_US |
