dc.description.abstract | Pengaruh pemupukan organik maupun interval sokongan air mengenai perkembangan dan produktivitas sweet corn pada inceptisol. Penelitian ini bertujuan mengetahui dampak interval pemberian air beserta penambahan bahan organik lain tentang perkembangan maupun produksi tumbuhan sweet corn pada Inceptisol, agar mencekal kontrol penambahan kotoran mengenai pertumbuhan. jagung. manis untuk tanah. Inceptisol, Untuk mengetahui adanya interaksi antara dampak interval pemberian air beserta penambahan bahan organik lain pada perkembangan maupun hasil tumbuhan jagung manis pada Inceptisol.
Penelitian dilaksanakan di rumah kaca pada bulan Juni-September 2020. Jln Tlaga Warna, Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru,Kota Malang,Jawa Timur. Lokasi pelaksanaan mempunyai ketinggian tempat. ± 540 .m dpl. dan suhu 20 °C - 30°C, dengan jenis Inceptisol. Penelitian ini menggunakan. Rancangan .Acak Kelompok Faktorial (RAKF) yang terdiri dari tiga ulangan dan empat perlakuan faktor pertama yaitu frekuensi pemberian air, Faktor I dosis pemberian air (A) terdiri 3 taraf yaitu A1 : 1 hari sekali (600.ml/tanaman), A2 : 2 Hari sekali (1200. ml/tanaman) A3 : 3 Hari sekali (1800 ml/tanaman). Faktor II Dosis Penambahan pupuk organik ( kotoran ayam) (P) terdiri atas 4 taraf yaitu P0.: 0 g/polybag P1.: 250.g/polybag P2. :.375 g/polybag P3.:.500.g/polybag.
Hasil penelitian ini Tidak ada interaksi antara pemberian pupuk kandang maupun interval pemberian air untuk pertumbuhan dan hasil Sweet corn pada Inceptisol. Pemberian kotoran ayam berpengaruh nyata terhadap panjang tanaman, diameter batang,.diameter tongkol,.panjang tongkol, berat tongkol berkelobot, berat tongkol segar tanpa klobot dan berat basah brangkasan tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun dan umur berbunga. Kotoran ayam yang paling baik mempengaruhi tanaman jagung yaitu pada perlakuan pupuk organik kotoran ayam P3.(500 g/polybag. Interval suplai air pada pertumbuhan dan produktivitas jagung manis (Zea.mays.saccharata Sturt L) pada Inceptisol berpengaruh nyata terhadap tinggi pada umur pengamatan 21 hst tanaman, diameter tongkol dan panjang tongkol tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, umur berbunga.,berat tongkol berkelobot, berat tongkol segar tanpa klobot dan berat basah brangkasan. Berdasarkan hasil penelitian, tanaman jagung manis memiliki jumlah rata-rata tertinggi pada semua variabel pengamatan yaitu pada pemberian air A1 (600 ml/tanaman) dengan penyiraman satu kali setiap hari. | en_US |