dc.description.abstract | Pulau Jawa Timur merupakan penghasil beras terbesar di Indonesia. Kabupaten Malang salah satunya adalah Kecamatan Karangploso sebagai daerah dengan prospek terbaik untuk pengembangan tanaman pangan khususnya padi. Akan tetapi, wilayah Pulau Jawa Timur tidak dapat memenuhi pasokan pangan nasional, hal ini dikarenakan adanya berubahnya fungsi sawah akhirnya kegiatan usaha tani tanaman padi dilaksanakan di areal industri, pemukiman dan air irigasi yang sudah tercemar oleh kegiatan industri di hulu sungai.
Penelitian dilaksanakan di Desa Kepuhrejo Karangploso, Kabupaten Malang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember 2021. Pengumpulan data dilakukan dengan metode deskriptif yang bersifat observasi (pengamatan). Dalam penelitian ini terbagi menjadi 3 lokasi pengambilan sampel tanah, masing-masing lokasi diambil 3 sampel tanah, total ada 9 sampel penelitian. Sampel diambil untuk diuji kadar logam berat Pb, Cd dan Cu dalam tanah, titik lokasi sampel dengan jarak antar titik ±2x2 m2 pada masing-masing plot, sedangkan jarak antar plot masing-masing 500m. Sampel tanah dengan kedalaman 0-30 cm, 30-50 cm, dan 50-70 cm.
Berdasarkan hasil analisis logam berat Cu, Pb, dan Cd pada tanah, akar, dan batang tanaman padi dapat disimpulkan bahwa kandungan Logam Berat dari ketiga lokasi pengamatan melebihi nilai ambang batas. Jumlah logam berat tertinggi pada tanah yaitu Pb sebesar 0,41 ppm dengan ambang batas 0,07 ppm. Jumlah logam berat tertinggi pada akar padi yaitu Cu sebesar 27 ppm dengan ambang batas 10 ppm. Jumlah logam berat tertinggi pada batang padi yaitu Cd sebesar 0,1 ppm dengan ambang batas 0,1 ppm. Hasil analisis logam berat pada daun tanaman padi dari ketiga titik lokasi dinyatakan tidak melebihi ambang batas yang telah ditentukan. | en_US |