dc.description.abstract | Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pengelolaan Lapangan Merdeka Kota Malang oleh Pemerintah Kota Malang, serta menjadi wadah diskusi bagi para akademisi yang berminat untuk meningkatkan pertumbuhan profesional dan karir penelitiannya. Pendekatan deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini: random sampling, pengumpulan data dengan alat penelitian, dan analisis data kualitatif atau statistik. Penelitian dilakukan dalam setting di mana peneliti berpartisipasi sambil mendokumentasikan data yang diperoleh dalam konteks budaya sebagai catatan lapangan untuk digunakan sebagai data penelitian.
Dari temuan Penelitian tentang perubahan fisis terhadap fungsi-fungsi yang terjadi sebagai akibat dari perkembangan zaman, memungkinkan terjadinya perubahan bentuk yang secara otomatis mengubah fungsinya. Dari tahun 1981 hingga 2020, bentuk dan fungsi Alun-Alun Merdeka Kota Malang mengalami empat fase transformasi yang berbeda, yang diulas di sini. Awalnya, alun-alun terdiri dari area berumput yang ditumbuhi pohon beringin. Pada tahap kedua dan ketiga, alun-alun menyusut, tetapi masih berupa lapangan yang dipenuhi rumput dan pohon beringin yang berfungsi secara administratif dan sosial budaya sejak digunakan untuk perdagangan. Situs yang dulunya taman kota, kini menjadi taman umum.
Dapat dikatakan bahwa penelitian ini memiliki komponen sejarah yang signifikan, yang terkait erat dengan pertumbuhan wilayah sekitarnya dan Kota Malang pada umumnya. Signifikansi historis dari transformasi fisik periodik Lapangan Merdeka, Kota Malang, secara intrinsik terkait. Dengan demikian, rehabilitasi 2015 secara signifikan mengubah aspek fisik Lapangan Merdeka Kota Malang menjadi taman kota kontemporer. | en_US |