Cabai termasuk tanaman sayur merupakan salah satu produk hortikultura yang banyak digemari banyak orang sebab didalamnya mempunyai kandungan gizi yang sangat memberikan manfaat pada kesehatan. cabai dapat dikomsumsi dalam keadaan mentah ataupun diolah terlebih dahulu sesuai dengan selera yang diinginkan. Cabai adalah Komoditas sayur yang sangat dibutuhkan oleh hampir semua orang dari berbagai lapisan masyarakat (Devi, 2018) Desa Tawangargo merupakan salah satu Desa di wilayah Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang yang masyarakatnya menanam cabai rawit sebagai komoditas pertanian yang dapat memberikan kontribusi bagi pendapatan petani. Fluktuasi harga cabai merupakan masalah yang juga di petani di Desa Tawangargo. Riset berikut mempunyai tujuan untuk mengetahui seberapa besar biaya produksi, penerimaan,keuntungan dan tingkat kelayakan usahatani cabai rawit di Desa Tawangargo. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 September sampai 22 Oktober 2021, dengan menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif dan analisis dilakukan dengan survey. Menurut Arikunto Sharsimi (2014), sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, apabila populasi penelitian berjumlah kurang dari 110 maka sampel diambil semuanya. Metode penentuan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan nonprobal sampling (sensus). sampel menjadi 30 petani. Adapun data yang diperoleh dengan cara wawancara dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa biaya produksi sebesar Rp. 22.190.054. untuk penerimaan sebesar Rp. 59.700.583,00. keuntungan sebesar Rp. 81.890.637. Dan nilai R/C ratio sebesar 2,70 nilai B/C 3,70 nilai BEP produksi sebesar 225,5 kg dan nilai BEPharga sebesar Rp. 11.235. sehingga usahatani cabai rawit layak diusahakan oleh petani cabai rawit di Desa Tawangargo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. Maka usahatani cabai rawit Desa Tawangargo dikatakan menguntungkan dan layak di usahakan.