Show simple item record

dc.contributor.authorBian, J
dc.contributor.authorSutoyo, S
dc.contributor.authorJulianto, RPD
dc.date.accessioned2022-11-23T03:29:00Z
dc.date.available2022-11-23T03:29:00Z
dc.date.issued2022-11-29
dc.identifier.urihttps://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/1988
dc.description.abstractKedelai merupakan tanaman tahunan, tanaman tegak dengan tinggi 40-90 cm, dan memiliki banyak daun. Kedelai memiliki fondasi akar yang terdiri dari akar tunggang yang dibentuk dari akar opsional terencana yang disusun dalam empat garis di sepanjang akar tunggang, cabang akar bantu, dan cabang akar ekstrinsik yang berkembang dari bagian bawah hipokotil. Pertumbuhan akar bawah tanah tanaman kedelai memiliki ciri khas yang digambarkan dengan komunikasi yang harmonis antara mikroorganisme kenop akar dan akar kedelai yang menyebabkan perkembangan kenop akar. Kenop akar berperan penting dalam proses obsesi nitrogen, yang dibutuhkan tanaman kedelai untuk melanjutkan perkembangannya. Tindakan dispersi sangat menarik pada pengembangan dan hasil tanaman. Padahal pemisahan populasi tanaman per bukaan tidak kalah signifikan. Ini secara signifikan mempengaruhi wilayah daun dan beban kering tanaman. Berapa banyak siang hari, pertumbuhan akar bawah tanah dan berapa banyak suplemen yang tertelan dari kotoran. Strategi yang digunakan dalam konfigurasi plot dipisahkan menjadi dua elemen dan 3 ulangan. Faktor Faktor 1 Varietas dan Faktor 2 adalah: porsi kompos NPK. Pelaksanaan eksplorasi ini dilakukan dalam beberapa tahap, mulai dari persiapan lahan, pengembangan bedengan, penanaman, dukungan dalam pemeliharaan ada beberapa tahap yang berbeda seperti penyiraman, penyiangan, pengendalian serangga, persiapan dan panen. Batas persepsi adalah sebagai berikut: tingkat tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, jumlah kasus terisi, berat basah akar, berat kering akar, berat basah akar dan berat kering akar. Pemeriksaan informasi menggunakan ANOVA (investigasi fluktuasi) apabila terjadi dampak yang masif, dilanjutkan dengan uji coba tambahan BNT sebesar 5%. kasus, dan tidak berbeda dari bermacam-macam Dering 1. Kompos NPK phonska terbaik ditemukan pada porsi 75 kg/ha pada tingkat perkembangan tanaman pada 40 hari setelah tanam, dan porsi 200 kg/ha pada jumlah daun.en_US
dc.description.sponsorshipYayasan Bina Patria Nusantaraen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherFakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewien_US
dc.subjectKacang Kedelai, Pupuk Npk Phonska Dan Varietas.en_US
dc.titlePengaruh Dosis Pupuk NPK Phonska Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Ketiga Varietas Kacang Kedelai (Glycine Max (L.) Merril.)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIDN0002076012
dc.identifier.nidnNIDN0717079001
dc.identifier.nimNIM2015330035
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI54211#AGROTEKNOKOGI


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Skripsi [201]
    Skripsi Mahasiswa Program Studi S1 Agroteknologi

Show simple item record