dc.description.abstract | Salah satu penataan yang harus dilakukan untuk membentuk kepribadian anak negeri adalah melalui sekolah multikultural. Penyajian falsafah multikulturalisme sejak dini pada anak diharapkan dapat menjadi pilihan untuk membentuk kepribadian anak negeri yang memahami, mengakui dan menghargai orang lain dari berbagai nilai kebangsaan, budaya dan karakter. Dari menanamkan jiwa multikulturalisme di sekolah-sekolah, pada akhirnya akan menjadi mekanisme persiapan dan penyadaran bagi generasi muda untuk mengakui budaya, agama, ras, kontras, dan kebutuhan antara lain dan kebutuhan untuk hidup dalam harmoni.
Eksplorasi ini merupakan metodologi pencerahan dengan jenis etnografi. Ada tiga tahapan dalam membedah informasi pemeriksaan ini, penurunan informasi, penayangan informasi, dan pencapaian penentuan. Subjek dari review ini adalah kepala sekolah, wali kelas dan siswa kelas dua di SDN Merjosari 4 Kota Malang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pertemuan dan persepsi. Jumlah penduduk dalam penilaian dilakukan dalam satu kelas, khususnya siswa kelas II SDN Merjosari 4 Kota Malang.
Studi ini melihat teknik pendidik dalam mewujudkan multikultural, apa yang dialami subjek eksplorasi secara komprehensif, dengan cara yang jelas sebagai kata-kata dan bahasa dalam pengaturan normal yang luar biasa dan dengan berbagi strategi logis. Efek samping dari ulasan ini
Teknik pendidik dalam mengembangkan nilai kebersamaan siswa di SDN Merjosari 4 Kota Malang disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Dalam mendorong nilai kerukunan siswa dididik untuk saling menghargai agama, identitas, ras, dan masyarakat yang berbeda yang tidak sama dengan mereka. Metodologi pendidik dalam menerapkan nilai-nilai persaudaraan di SDN Merjosari 4 Kota Malang diubah sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Selain itu, siswa diinstruksikan untuk memahami apa hak dan komitmen mereka sendiri terhadap orang lain. Mengembangkan nilai kerukunan ini merupakan hal yang wajar sehingga para mahasiswa mengkhawatirkan diri mereka sendiri, namun juga harus fokus pada kepentingan daerah/daerah setempat. | en_US |