dc.description.abstract | Di daerah tropis, kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan tanaman sekunder yang populer. Nutrisi tambahan yang terdapat pada tanaman kacang hijau antara lain protein, zat besi, kalsium, asam lemak, mangan, magnesium, dan vitamin (A, B1, dan vitamin E). Menyusul kacang tanah dan kedelai dari segi nilai ekonomisnya adalah kacang hijau. Mungkin permintaan biji kopi di pasar saat ini meningkat sementara produktivitas dalam negeri tetap sama. Sejumlah penyebab, termasuk hama dan penyakit, hanya berkontribusi pada penurunan hasil kacang. Allicin, aliin, minyak atsiri, saltivine, silenium, scordinin, dan methylalin trisulfide adalah beberapa senyawa yang ditemukan dalam umbi bawang putih yang beracun bagi serangga. Bila dikombinasikan dengan antibiotik, resistensi bawang putih dan antibiotik dapat diatasi, serta racun yang dihasilkan bakteri dapat dihambat. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh penggunaan ekstrak bawang putih terhadap tingkat populasi hama daun dan polong pada tanaman kacang hijau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak bawang putih terhadap populasi hama daun dan polong pada tanaman kacang hijau.
Rancangan Acak Kelompok (RAK) adalah teknik yang digunakan, dengan faktor tunggal, empat (empat) ulangan, dan enam perlakuan, dengan jumlah 144 polibag. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam polybag. Jika terdapat pengaruh yang signifikan dalam analisis data menggunakan ANOVA maka akan dilakukan uji BNT (Least Significant Difference) dengan ambang batas 5%..
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh ekstrak bawang putih terhadap populasi hama yang muncul selama percobaan dicirikan sedang untuk lalat biji yang menyerang tanaman pada umur 14 dan 28 HST dan rendah untuk hama penggulung daun pada umur 28 HST dan 42 HST. Rentang ulat penggerek polong menyerang pada 42 HST kategori sedang dan 56 HST kategori tinggi, sedangkan rentang ulat bulu membentang 28 HST dengan kategori sedang dan 42 HST. Konsentrasi ekstrak bawang putih yang optimum untuk menurunkan intensitas serangan hama daun dan polong adalah E5 (100 ml/l), yang menurunkan intensitas serangan daun sebesar 21,42% dan intensitas serangan polong sebesar 16,63%.. | en_US |