Show simple item record

dc.contributor.authorEvanwola, H
dc.contributor.authorWidowati, W
dc.contributor.authorSumiati, A
dc.date.accessioned2023-01-04T02:40:17Z
dc.date.available2023-01-04T02:40:17Z
dc.date.issued2022-12-29
dc.identifier.urihttps://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/2264
dc.description.abstractTanah litosol ialah tanah yang baru berkembang dan ialah tanah yang masih muda. Dalam kandungannya bahan alam dalam tanah yang rendah bisa sebabkan tingkat kekayaan tanah baik secara asli, buatan maupun organik dapat mempengaruhi perkembangan tanaman. Kemajuan perkembangan tanaman berpengaruh oleh beberapa variabel, termasuk unsur ekologi. Pengembangan baru di bidang pertanian, lebih-lebih untuk peningkatan efisiensi tanah Litosol, diperlukan dengan menambahkan pupuk alami. Persiapan ialah salah satu kunci untuk memulihkan kematangan tanah. Cara-cara tertentu dalam mengerjakan keadaan menjadi kotoran, salah satunya ialah penggunaan bahan alam sebagai biochar. Perluasan biochar dapat meningkatkan kekayaan tanah dan memiliki pilihan untuk membangun kembali sifat tanah yang telah rusak. Perluasan biochar pedesaan meningkatkan aksesibilitas suplemen, pemeliharaan suplemen, pemeliharaan air, dan sangat bagus untuk lingkungan mikroorganisme. Terlebih lagi, itu jelas dapat mempengaruhi sifat tanah, pemberian biochar dapat meningkatkan efisiensi tanaman. Eksplorasi ini ialah laporan berkrlanjutan yang dipimpin saat bulan Juli sampai Oktober 2017, masa tanam berikutnya dilakukan disaat September sampai Desember 2018 dan ketika masa ketiga selesai saat Oktober sampai Desember 2019 di Dusun Bawang, Kota Tunggulwulung, Kota Malang, Jawa Timur Daerah, Indonesia. ketinggian 460 meter di atas permukaan laut. Menggunakan mecam bahan ialah Litoso dari desa Kalipare, Kabupaten Malang dengan pH 5, biochar sekam padi, kompos pupuk kandang, pupuk ayam. Beniih yang dipakai ialah sawi, pakcoy varietas Gardena (caisim). Riset berikut memamaki metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) Komponen Soliter. Ada 6 obat yang diulang berkali-kali, sehingga ada 18 campuran pengobatan. Setiap unit perlakuan terdiri dari 6 tanaman uji. Lengkapi/all out 108 polibag ditempatkan secara acak dalam ulangan (Blok) dengan jarak antar polibag 10 x 20 cm. Dari hasil riset menunjukkan bahwasannya penumpukan biochar dengan pupuk kandang secara umum akan memberikan peningkatan yang tinggi tanaman besarannya 23,44 cm dengan kuantitas dedaunan 21,63 helai sawi pakcoy di Litosol disaat masa ketiga. Penumpukan kompos tidak perlu biochar menambah beban basah besarannya 248,00g ketika masa ketiga di Litosol, dan beban kering sawi pakcoy besarannya 23,64g. Bahkan tidak harus menambahkan pupuk kandang alami. Penumpukan pembenah tanah (biochar dan kompos alami) tidak sama sekali mempengaruhi hasil kandungan klorofil sawi.en_US
dc.description.sponsorshipYayasan Bina Patria Nusantaraen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherFakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewien_US
dc.subjectSawi Pakcoy, Tanah Litosol, Biochar, Pupuk Organiken_US
dc.titleResidu Biochar Dan Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Serta Hasil Produksi Tanaman Sawi Pakcoy (Brassica Chinesis L) di Litosol Pada Masa Tanam Ketigaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIDN0024086506
dc.identifier.nidnNIDN0711018901
dc.identifier.nimNIM2015330076
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI54211#AGROTEKNOKOGI


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Skripsi [201]
    Skripsi Mahasiswa Program Studi S1 Agroteknologi

Show simple item record