dc.description.abstract | Penyuluhan pertanian merupakan proses pembelajaran yang menggunakan sistem pendidikan nonformal untuk mengubah perilaku orang dewasa guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Tujuannya adalah agar target memiliki akses dan pengambilan keputusan dari berbagai sumber pengetahuan alternatif untuk memecahkan masalah dan meningkatkan kesejahteraan. Kemampuan memanfaatkan sumber daya yang meliputi sumber daya alam, sumber daya manusia, uang, sarana informasi, dan infrastruktur merupakan salah satu keunggulan kelompok tani yang didirikan atas dasar kepentingan bersama di antara para petani. Untuk menghasilkan petani yang baik dan berkualitas, penyuluh dan kelompok tani harus bersinergi. Di Indonesia, asosiasi petani secara historis berfungsi sebagai sarana komunikasi bagi petani untuk menjalankannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji fungsi penyuluh pertanian dalam pembentukan organisasi tani di Desa Tlekung Kecamatan Junrejo Kota Batu. Pendekatan analitik kualitatif dengan skala Likert untuk mengukur indikator digunakan dalam penelitian ini. Peran penyuluh sebagai motivator dengan skor kategori sangat terlibat sebesar 88,02%; seorang fasilitator dengan skor kategori sangat terlibat sebesar 89,02%; seorang inovator, dengan skor kategori sangat terlibat sebesar 90,14%; seorang pendidik, dengan skor kategori sangat instrumental sebesar 85,58%; dan dinamisator, dengan skor kategori sangat instrumental sebesar 83,72%. Dari hasil penelitian ini dapat dikatakan demikian. | en_US |