dc.description.abstract | Buah dari tanaman vanili (Vanilla planifolia), tanaman peliharaan dengan akar di Meksiko, digunakan secara luas di sektor makanan, minuman, farmasi, dan kosmetik karena adanya vanilin (C8H8O3), yang memberikan aroma yang khas. Negara Indonesia sekarang menempati urutan kedua sebagai penghasil produksi vanili di dunia dengan urutan pertama ditempati oleh Negara Madagaskar. Tanaman vanili yang merupakan produk pertanian yang sangat akrab dengan kehidupan masyarakat Indonesia dan memiliki banyak kegunaan selain sebagai rempah-rempah, merupakan salah satu dari sekian banyak jenis tanaman rempah yang dikenal secara umum. Tujuan penelitian ini yakni “Untuk Mengetahui Prospek Produksi Vanili serta Memberi Solusi Tentang Bagaimana Meningkatkan Produksi Vanili (Vanilla planifolia) di Indonesia pada Tahun 2021- 2050”. Kajian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh melalui publikasi atau data yang dikeluarkan oleh pihak terkait, termasuk Badan Pusat Statistik (BPS), selama 30 tahun dari tahun 1991 hingga 2020. FAO menyediakan salah satu data untuk investigasi ini. Produksi tanaman vanili (Vanilla planifolia) di Indonesia selama 30 tahun ke depan atau dari tahun 2021 sampai dengan tahun 2050 diprediksi dalam penelitian ini dengan menggunakan pendekatan regresi linier sederhana. Food Agriculture Organization (FAO) menyebutkan, Negara Indonesia pernah menempati posisi teratas sebagai penghasil vanili terbesar di dunia selama 4 tahun berturut-turut, sejak 2006, 2007, 2011 dan 2012. Jawa Timur, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, dan Sulawesi Utara adalah provinsi pusatnya, bersama dengan Sulawesi. Berdasarkan prediksi, diperkirakan produksi vanili Indonesia masing-masing mencapai 3.664,08 ton pada tahun 2050 dan 2.786.888 ton pada tahun 2021. Diperkirakan pada tahun 2021 produksi vanili Indonesia sebesar 3344.2656 ton, dan pada tahun 2050 sebesar 4396.896 ton, dengan asumsi peningkatan pertumbuhan dan pemeliharaan vanili Indonesia ditingkatkan atau dinaikkan sebesar 20%. | en_US |