dc.description.abstract | Orang-orang akan lebih cenderung makan sayuran seiring bertambahnya populasi dan seiring meningkatnya pemahaman masyarakat tentang kebutuhan nutrisi makanan. Akibatnya, ini bisa menjadi insentif yang kuat bagi petani untuk menanam sawi secara ekstensif. Hambatan terbesar untuk produksi sayuran adalah rendahnya kandungan bahan organik. Oleh karena itu, selain menggunakan pupuk kimia, pupuk organik juga harus digunakan untuk mencapai produksi sayuran yang berkualitas. maka diperlukan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang muncul, antara lain penyediaan ruang pertemuan dan media yang mendukung gaya hidup tanaman serta penyediaan kecukupan pangan (NPK) di medan yang sesuai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana interaksi antara NPK dan pupuk kandang kambing mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman sawi di Inceptisols. Penelitian ini dilakukan di Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, dari bulan Agustus 2021 sampai dengan bulan September 2021.
Rancangan acak kelompok faktorial sebagai metode dalam penelitian. Tiga jenis kotoran kambing yang berbeda—K1: 20 t/hari, atau 1600 kg/pot kotoran kambing segar; K2: 20 t/hari, atau 1600 kg/pot kotoran kambing setengah kering; dan K3: 20 t/hari, atau 1600 kg/pot kotoran kambing kering—merupakan unsur penyumbang pertama. Faktor kedua adalah tiga dosis NPK yaitu N0: 0 kg/jam, N1: 100 kg/jam, dan N2: 200 kg/jam yang masing-masing setara dengan 0,75 g/polybag. Total ada 27 perlakuan, terdiri dari 9 sesi yang kemudian diulang sebanyak 3 kali. Peubah yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, panjang daun, luas daun, dan bobot segar tanaman. Data yang diamati akan dianalisis dengan menggunakan Analysis of Variance (ANOVA); jika ditemukan perbedaan yang signifikan, uji Perbedaan Signifikan Terkecil (BNT) akan dijalankan pada tingkat 5%.
Pupuk kotoran kambing dan NPK tidak banyak berpengaruh terhadap perkembangan dan produksi tanaman sawi di tanah inceptisol. Perlakuan pupuk kandang kambing kering memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap sifat tinggi tanaman (16 hst), panjang daun (24 hst), dan luas daun (24 hst) (K3). Dengan hasil terbaik 3,59 g/tanaman dan hasil maksimum 32,06 cm pada 16 hst, aplikasi pupuk NPK 1,5 g tunggal berdampak besar pada tinggi tanaman. | en_US |