dc.description.abstract | Guru hanya mengandalkan penilaian mereka dalam setiap pengalaman belajar karena keterbatasan jabatan dan yayasan, bahkan saat menggunakan jenis pembelajaran yang salah. Pendidik masih sering menggunakan metode pembelajaran umum (tradisional) saat mengajar siswa. untuk meningkatkan hasil belajar sains dengan menggunakan teknik mencatat yang efektif, khususnya Brain Planning. Strategi pembelajaran yang secara kiasan akan mengurangi pemikiran kita adalah pemetaan pikiran, yaitu cara mencatat yang kreatif dan efisien. Di SDN 1 Landungsari Kabupaten Malang terdapat 10 siswa yang tidak mencapai standar ketuntasan minimal (KKM) dan 17 siswa yang tidak menyelesaikan ulangan harian untuk siswa kelas IV.
Pendekatan yang paling efektif untuk menangani tes ini adalah dengan memasukkan penilaian kuantitatif. Tes semacam ini dikenal sebagai kegiatan sesi belajar eksplorasi. Partisipan dalam penelitian ini adalah 27 siswa kelas IV SDN 1 Landungsari Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Analisis menggunakan risalah rapat, lembar tes evaluasi, dan dokumentasi sebagai sarana untuk mengumpulkan informasi.
Di ruang belajar Pendekatan Eksplorasi Kegiatan dibagi menjadi dua siklus yang masing-masing siklus meliputi empat tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data untuk penelitian ini dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. baik pendekatan analisis data kualitatif maupun kuantitatif. Hasil pertemuan pertama Siklus Tindakan II pada proporsi materi yang dipelajari adalah sebagai berikut: Pada pertemuan pertama, tingkat ketuntasan belajar adalah 37,03 persen, namun pada pertemuan kedua meningkat menjadi 59,26 persen. Pada pertemuan kedua 77,78% 92,59% materi telah dipelajari dengan tuntas. Dapat disimpulkan bahwa siswa kelas IV SDN 1 Landungsari Kabupaten Malang dapat belajar lebih efektif jika pembelajaran saintifik diajarkan dengan metodologi Mind Mapping. | en_US |