dc.description.abstract | Orang Indonesia sangat mementingkan sektor pertanian karena perekonomian mereka sebagian besar bergantung pada pertanian. Industri pertanian yang sangat besar juga menghadapi rintangan yang berat. Akar utama dari masalah ini adalah kurangnya kemandirian di kalangan petani. Oleh karena itu, penyuluh harus bekerja keras untuk membantu petani. Dalam membimbing petani, penyuluh lebih menekankan upaya mereka untuk mendukung mereka dalam kegiatan pertanian mereka. Selain itu, penyuluh memberikan pengarahan tentang aspek teknis budidaya serta informasi cara memasuki sarana produksi pertanian. Pengetahuan, minat, pengambilan keputusan, pelaksanaan, dan tingkat penerimaan petani berfungsi sebagai langkah-langkah panduan studi. Kota Selorejo merupakan daerah penghasil jeruk. Mencari tahu bagaimana karyawan perluasan pertanian cocok dalam kelompok tani adalah tujuan dari penelitian ini.
Penelitian dilakukan di Dusun Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Penanam jeruk merupakan bagian terbesar dari populasi desa, yang merupakan faktor utama dalam pemilihan lokasi ini. Ke-15 asosiasi petani yang menjadi sampel penelitian terdiri dari 310 produsen jeruk. 30 responden petani jeruk dipilih sebagai bagian dari sampel dengan memilih sampel dari 10% populasi. Data primer dan data sekunder adalah dua kategori informasi yang diperoleh. Metode pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, survei, dan pencatatan. Analisis data berbasis model dan analisis deskriptif
Ditinjau dari fungsinya sebagai fasilitator, motivator, edukator, dan komunikator, penyuluh terbukti memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap budidaya jeruk di Desa Selorejo. Karena penyuluh memiliki peran besar, temuan bernilai tinggi dicapai berdasarkan kategori pengukuran. | en_US |