Show simple item record

dc.contributor.authorNggena, MD
dc.contributor.authorDyanasari, D
dc.contributor.authorNurhananto, DA
dc.date.accessioned2023-08-22T07:06:00Z
dc.date.available2023-08-22T07:06:00Z
dc.date.issued2023-08-29
dc.identifier.urihttps://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/3038
dc.description.abstractIndonesia merupakan negara agraris, namun yang bekerja dibidang pertanian tersisah 29,76%. Salah satu usaha dibidang pertanian yang masih dibudidayakan masyarakat pedesaan adalah kacang mede. Kacang mede merupakan buat dari tanaman mede, yang menjadi bagian paling penting dari tanaman mete. Kacang mete dapat dikunsumsi dalam bentuk kacang mentah setelah dikupas ataupun dalam bentuk olahan atau siap saji (Chandrasekaran dan Shahidi, 2011). Secara ekonomi, selain sebagai komoditas ekspor, kacang mede juga merupakan komoditas perkebunan yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia dan terdapat 24 wilayah di Indonesia yang membudidaya kacang mede (Direktorat Jendral Perkebunan, 2022). Diketahui negara Indonesia termasuk dalam 10 negara penghasil produksi kacang mede terbesar dunia dan Indonesia berada pada posisi ke-6 dunia (The World Bank, 2023). Komoditas pertanian Indonesia mempunyai prospek yang cukup baik, sehingga 2,86% kacang mede dapat berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto yang secara keseluruhan dari sektor pertanian menyumbang 13% (Ditjen Perkebunan, 2022). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prospek produksi kacang mete (anacardium occidienale) di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode analisis linear sederhana berdasarkan pada data sekunder selama 30 tahun ke depan (2021-2050). Dari hasil prediksi, pada tahun 2021 produksi Kacang Mede diperkirakan mencapai 163934,3 ton dan pada tahun 2050 produksi kacang mede mencapai 257120 ton. Pada prediksi yang dibuat, prospek produksi kacang mede di Indonesia sangat baik. Dari prediksi diketahui bahwa Indonesia memiliki kesempatan dalam meningkatkan produksi kacang mede, dimana semula pada posisi ke-6, setelah dibuat analisis diprediksi peningkatan produksi kacang mede di Indonesia naik menjadi posisi ke-4. Prediksi ini bisa dikatakan sukses atau berjalan bila ada bantuan subsidi dari pemerintah sebesar 20%. Bantuan subsidi ini yang dimaksud yaitu bantuan berupa benih unggul, pupuk, perluasan areal tanam atau perbaikan areal tanam dan modal usaha. Ada beberapa strategi yang dapat digunakan dalam meningkatkan produksi Kacang Mede Indonesia diantaranya yaitu meningkatkan teknologi budidaya Kacang Mede, meningkatkan peran penyuluh terhadap petani Kacang Mede, meningkatkan peran pemerintah dalam meningkatkan produksi Kacang Mede, meningkatkan modal usaha petani, meningkatkan pengetahuan serta keterampilan petani dalam proses menghasilkan Kacang Mede, mendorong petani dalam melakukan pasca panen yang benar.en_US
dc.description.sponsorshipYayasan Bina Patria usantaraen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherFakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewien_US
dc.subjectKacang Mede, Indonesia, Prospek, Produksi, Duniaen_US
dc.titleAnalisis Prospek Peningkatan Produksi Kacang Mede (Anacardium Occidientale) di Indonesiaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIDN0701055902
dc.identifier.nidnNIDN0717097002
dc.identifier.nimNIM2019310064
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI54201#AGRIBISNIS


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Skripsi [218]
    Skripsi Mahasiswa Program Studi S1 Arsitektur Lanskap

Show simple item record