Padi merupakan makanan pokok oleh bangsa Indonesia. Itulah sebabnya produksi padi sangat perlu untuk ditingkatkan. Dalam peningkatan produksi padi, biasanya dipengaruhi faktor pengganggu yang dapat berakibat pada penurunan produksi pad itu sendiri. Organisme Pengganggu Tanaman tersebut perlu adanya inovasi terbaru dalam pengendaliannya. Salah satunya dengan memanfaatkan tanaman refugia, dimana tanaman refugia merupakan berbagai jenis tumbuhan atau tanaman yang dapat mengundang dan menyediakan makan musuh alami seperti predator dan parasitoid sebagai mikrohabitat dengan harapan bisa mengendalikan Organisme Pengganggu Tanaman sehingga dapat mengurangi penggunaan pestisida dalam pengendalian hama. Dalam hal ini perlu adanya penyuluhan terlebih dahulu yang dilakukan kepada para petani, yaitu berupa sosialisasi dari dinas pertanian setempat kepada para petani, dimana dengan model penyuluhan tersebut para petani diberikan wawasan atau pengetahuan tentang tanaman refugia dan manfaatnya. Penelitian ini bertujuan menganalisis serta mengetahui peran Pengurus Kelompok Tani serta Pembina Penyuluhan dalam melakukan penyuluhan serta mengetahui model penyuluhan yang digunakan, dimana penggunaan tanaman Refugia dalam Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman serta diharapkan mengurangi penggunaan pestisida justru tidak efektif apabila diterapkan dalam pengendalian serangan hama besar, namun tanaman refugia masih ditanam oleh para petani untuk menjaga ekosistem dari musuh alami serta serangan hama kecil.