Analisis Prospek Produksi Ubi Kayu (Manihot Esculenta) di Indonesia
Abstract
Singkong ialah tumbuhan serbaguna yang bisa berperan selaku bahan baku buat memperoleh bonus sumber tenaga, pangan serta pakan. Singkong ialah tumbuhan pangan bernilai di Indonesia, bersama dengan padi, jagung, kedelai, kacang hijau serta kacang tanah. Kajian ini mengkaji tumbuhan prospek ubi kayu di Indonesia dengan memakai informasi sekunder yang di kumpulkan dari kementerian pertanian, data statistik dan lembaga nasional yang lain. Riset ini menggunakan tata cara regresi linier simpel serta analis SWOT. Regresi linier di pakai buat memprediksi penciptaan ubi kayu di Indonesia pada warsa 2050, sebaliknya analisis SWOT di pakai buat memastikan kekuatan, kelemahan, kesempatan serta ancaman pertumbuhan ubi kayu di Indonesia. Dari hasil prediksi kenaikan prospek penciptaan ubi kayu di Indonesia pada warsa 2022- 2050 dengan memakai analilis regresi simpel dengan produksi ubi kayu 1990 - 2021 terjadi peningkatan, bersumber pada grafik pada warsa 2022 diperkirakan mencapai 61. 645. 880 juta ton serta diperkirakan pada warsa 2050 penciptaan ubi kayu di Indonesia mencapai 165. 402. 260 juta ton. Jadi pada warsa 2050 indonesia akan menjadi negara penghasil ubi kayu terbanyak kedua di dunia mengalahkan thailand brazil serta Negara- negara lainya, sebaliknya produsen terbanyak penghasil ubi kayu di dunia adalah Negara Nigeria. Peramalan produksi ubi kayu di jalani buat mengenali metode memprediksi produksi ubi kayu di masa depan serta memberikan referensi pertanian kepada pemerintah serta petani. Dalam kenaikan produksi ubi kayu di Indonesia tentunya kedudukan pemerintah sangatlah mempengaruhi dalam kenaikan produksi ubi kayu di Indonesia, apabila pemerintah memprogramkan peningkatan sebanyak 20% maka produksi Indonesia terus mengalami peningkatan. Pada warsa 2022 produksi singkong di Indonesia sebanyak 73. 975. 056 ton serta pada warsa 2050 menggapai 198. 482. 712 ton. Kenaikan sebanyak 20% dimaksudkan agar mencegah inflasi sehingga perlu dicoba pembatasan minimum produksi, hal tersebut diharapkan Indonesia sanggup menjadi produsen singkong terbanyak di dunia. Bersumber pada analisis SWOT tentang strategi pengembangan produksi ubi kayu di Indonesia terletak dalam kuadran I ialah menunjang strategi kasar yang maksudnya buat mendapatkan keuntungan serta kenaikan posisi yang kokoh lewat aksi aktif serta ambisius. Termasuk memanfaatkan kekuatan serta kesempatan yang dimiliki dan meminimalisir kelemahan serta ancaman. Memerlukan komitmen serta sokongan dari seluruh pihak guna menggapai tujuan bersama dalam mengelola produksi singkong. Indonesia mempunyai pangsa pasar yang besar, tetapi di sisi lain terjadi kendala- kendala yang berasal dari internal.
Collections
- Skripsi [231]