dc.description.abstract | Perkembangan pedesaan tidak sepenuhnya ditentukan oleh tujuan perluasan pertanian saja. Kemajuan pertanian memerlukan sumber daya manusia yang mampu mengelola, memimpin, dan memajukan inovasi dalam pengelolaan aset hortikultura. Peningkatan produksi jeruk di Selorejo dari tahun 2018 hingga 2019, sebesar 72.460 ton per tahun, harus dihubungkan dengan inovasi dalam sektor pertanian. Di antara jenis jeruk yang ditanam di Selorejo, terdapat 55 pohon jeruk keprok batu.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi variabel pendukung pekerjaan perluasan hasil jeruk di Kota Selorejo Kabupaten Dau, serta mengkarakterisasi fungsi augmentasi desa dalam budidaya jeruk keprok Batu 55 di sana. Bulan Januari dan Februari 2023 digunakan untuk penyelidikan ini. Penyelidikan ini menggabungkan teknik penjelajahan subyektif dengan pendekatan inspeksi pengujian yang bertujuan. Informasi yang dikumpulkan sama pentingnya, terutama perspektif dan hasil pertemuan, serta informasi tambahan dari penyelidikan sebelumnya.
Pertumbuhan hortikultura memiliki dampak yang luar biasa, terlihat dari meningkatnya jumlah peternak jeruk keprok menurut analisis perannya sebagai motivator, komunikator, fasilitator, dan trendsetter. Untuk mendapatkan semua informasi terkait pertanian, bekerjalah dengan peternak dan peralatan pertanian. Pertumbuhan 55 jeruk keprok di kotapraja Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, yang mempengaruhi setiap ahli augmentasi, melampaui perluasan tenaga kerja yang diizinkan sebagai hasil dari hasil studi. dukungan pemerintah tersedia. Warga kota Selorejo harus mendapatkan arahan pertanian dari pemerintah sehingga mereka dapat menggunakan kekuatan bisnis mereka yang sukses dan efektif untuk memanfaatkan prospek kerja yang jauh lebih banyak. | en_US |