dc.description.abstract | Jagung manis adalah jenis tanaman yang termasuk dalam keluarga rumput (Famili) dari genus Zea dan spesies Zea mays Saccharata. Dalam rangka membangun swasembada jagung yang berkelanjutan, dilakukan upaya untuk meningkatkan produksi jagung. Namun demikian, sejumlah tantangan dan masalah tetap ada, seperti praktik pemupukan dan penanaman yang tidak sesuai. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan metode budidaya untuk mendapatkan kualitas hasil terbaik, termasuk penggunaan pupuk urea dan KCL. Tujuan penelitian ini untuk memahami kadar aplikasi KCL dan urea yang tepat untuk jagung manis, serta bagaimana pupuk ini mempengaruhi hasil dan pertumbuhan. Metode penelitian menggunakan Perancangan Kelompok Acak terdiri dari dua faktorial dengan 3 kali uji ulang. Faktor yang pertama adalah Urea dan faktor kedua KCL. Faktor pertama yaitu Urea yang terdiri dari 3 taraf U1= 200 kg/ha (3,98 gram/tanaman), U2= 300 kg/ha (5,97 gram/tanaman),U3= 400 kg/ha (7,96 gram/tanaman). Faktor kedua yaitu KCL yang terdiri dari 3 taraf K1= 100 kg/ha (1,99 gram /tanaman), K2= 150 kg/ha (2,98 gram/tanaman), K3= 200 kg/ha (3,98 gram/tanaman). Berdasarkan parameter perlakuan, terdapat 27 unit percobaan dengan masing-masing 20 tanaman, 9 kombinasi perlakuan, 3 kali pengulangan, dan 6 tanaman akan diambil sampelnya dari masing-masing unit percobaan, dengan total 162 sampel dan 540 tanaman. Menurut temuan penelitian, interaksi pada parameter pada umur 56 tanaman HST dengan dosis pupuk urea dan KCL 400 kg/ha + 200 kg/ha merupakan yang terbesar, dengan nilai rata-rata 14,73 helai. Tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang semuanya dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perlakuan urea pada konsentrasi 400 kg per ha dan 300 kg per ha. Ketiga istilah tersebut adalah bobot produktivitas, bobot tongkol, dan bobot tongkol dengan klobot. Padahal perlakuan terendah berdasarkan semua data pengamatan, perlakuan 200 kg/ha. tinggi tanaman, diameter tongkol tanpa klobot, diameter batang, diameter tongkol dengan klobot, panjang tongkol dengan klobot, berat kering pipilan, berat tongkol tanpa klobot, berat kering brangkasan, panjang tongkol tanpa klobot, indeks panen dan Produktivitas semuanya dipengaruhi secara signifikan oleh perlakuan 200 kg/ha dan 150 kg/ha dengan KCL. Sedangkan perlakuan 100 kg/ha merupakan perlakuan terendah pada semua parameter pengamatan. | en_US |