Show simple item record

dc.contributor.authorSeme, KY
dc.contributor.authorWidowati, W
dc.contributor.authorAgastya, IMI
dc.date.accessioned2023-10-05T06:16:28Z
dc.date.available2023-10-05T06:16:28Z
dc.date.issued2023-09-29
dc.identifier.urihttps://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/3196
dc.description.abstractKedelai merupakan sumber penting protein nabati dan produk unggulan di Indonesia. Kebutuhan kedelai dari tahun ke tahun terus meningkat. Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi kedelai individu pada 2022 mencapai 892,6 ribu ton biji kering, meningkat 14,44 persen atau 112,61 ribu ton dibandingkan 2021 sebesar 779,99 ribu ton. Data Badan Sosial Kedelai Perorangan menyebutkan, kebutuhan pemanfaatan kedelai dalam negeri pada 2022 sebesar 2,4 juta ton, sedangkan fokus produksi kedelai pada 2022 hanya 892,6 ribu ton. Masih ada kekurangan lebih dari satu juta ton. Untuk mengatasi kekurangan pasokan kedelai, wajar untuk memperluas produksi kedelai lokal dan khususnya produksi kedelai. Untuk mengatasi masalah kesenjangan antara pembuatan dan penggunaan kedelai, dapat dilakukan upaya peningkatan produksi kedelai melalui pedoman biochar. Potensi pemanfaatan biochar sangat besar di Indonesia, mengingat bahan-bahan yang tidak dimurnikan seperti tempurung kelapa, kayu gelondongan, bungkus kelapa sawit, sekam padi, tongkol jagung, dan lain-lain tidak sulit didapat dan memiliki jumlah yang cukup besar. potensial, misalnya kompos ayam dan sekam padi. Tujuan Penelitian Kajian ini bertujuan untuk menentukan pendugaan campuran biochar 40% sekam padi dan 60% pupuk kandang terhadap pergantian dan hasil tanaman kedelai di lahan sawah. Konsekuensi dari penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah daun terbaik pada 42 hst terdapat pada biochar dan pupuk dengan porsi 300 g dan 200 g (B3) dengan jumlah daun 42,67, namun tidak sama dengan porsi 200 g dan 300 g (B2). sebanyak 40,79 helai daun dan semuanya tidak sama dengan porsi yang berbeda, sedangkan hasil akhir dari un-jumlah daun terbanyak didapatkan pada kontrol sebanyak 35,21 helai. Hasil berat kering biji kedelai (menunjukkan beban kering biji kedelai dengan hasil terbaik terdapat pada porsi 200 g biochar dan 300 g pupuk (B2) sebesar 3,92 g, namun pada dasarnya tidak sama dengan porsi 300 g biochar dan 200 g pupuk kandang (B3), dan pada dasarnya unik dalam kaitannya dengan dosis yang berbeda, sedangkan hasil berat kering biji kedelai paling sedikit ditemukan pada kontrol, yaitu setara dengan 2,79 g Efek samping dari penyelidikan H2O dan KCL uji fasilitas penelitian tabel 4, yang terbaik menunjukkan (B0) kontrol pH tanah dengan dosis tanpa biochar dan pupuk dan (B6) pupuk kandang 100 persen tanpa biochar dan pupuk 500 g.en_US
dc.description.sponsorshipYayasan Bina Patria Nusantaraen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherFakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewien_US
dc.subjectKedelai, Sekam Padi, Biochar, C-Organik dan Ph Tanah.en_US
dc.titleEfek Perbandingan Biochar Sekam Padi dan Kompos Terhadap Tanaman Kedelai (Glycine Max (l.) di Tanah Sawahen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIDN0024086506
dc.identifier.nidnNIDN0701079801
dc.identifier.nimNIM2016330035
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI#54211AGROTEKNOLOGI


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Skripsi [201]
    Skripsi Mahasiswa Program Studi S1 Agroteknologi

Show simple item record