Bayam (Amaranthus tricolor L) merupakan sayuran dengan kadar nutrisi yang lebih tinggi, terutama jika dibandingkan dengan varietas bayam lainnya. Sayuran ini kaya akan vitamin C, vitamin A, protein, dan garam mineral yang berperan penting dalam berfungsinya tubuh manusia. Selain itu, bayam mengandung asam askorbat, kalsium, besi, magnesium, kalium, dan natrium, yang semuanya dianggap memiliki nilai gizi pada tanaman (Luditasari et al., 2019). Penelitian dilakukan di Kecamatan Dau, Dusun Jetak Ngansri, Desa Mulyoagung, dan Kabupaten Malang. Rancangan acak kelompok (RBD) dengan dua komponen digunakan dalam penelitian ini. Faktor 1: Media Tanam, B0: (Tanah (control)), B1: (tanah : pukan ayam : arang sekam), B2: (tanah : pukan ayam : cocopeat) Faktor 2: Konsentrasi Pupuk Organik Cair Chitosan, C0 : (Control (tanpa chitosan)), C1: (Konsentrasi 1,5 ml/L), C2: (Konsentrasi 3,0 ml/L), C3: (Konsentrasi 4,5 ml/L). Parameter Pengamatan Yaitu Tinggi Tanaman (cm), Luas Daun (cm2), Jumlah Daun (helai), Berat Basah (g), dan Hasil (ton/ha) semuanya diukur dalam sentimeter. Analisis Varians (Anova) akan digunakan untuk menguji data guna menentukan bagaimana perlakuan yang diuji berbeda satu sama lain.Secara mandiri perlakuan media tanam tanah : pukan ayam : cocopeat (B2) mampu memberikan pengaru pada yang dilihat pada parameter tinggi tanam umur 2 dan 4 MST, jumlah daun umur 1, 2 3, dan 4 MST, dan berat basah dan hasil sebesar 6,00 ton/ha. Sedangkan pemberian perlakuan POC Chitosn 3,0 ml (C2) mampu memberikan pengaruh pada terhadap berat basah dan hasil sebesar 5,18 ton/ha.