• Login
    View Item 
    •   Beranda Rinjani
    • Fakultas Pertanian
    • Agroteknologi
    • Mahasiswa
    • Skripsi
    • View Item
    •   Beranda Rinjani
    • Fakultas Pertanian
    • Agroteknologi
    • Mahasiswa
    • Skripsi
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Pengaruh Dosis Pupuk NPK Mutiara dan Pupuk mikotricho Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Terong Ungu (Solanum Melongena l.) Pada Inceptisol

    Thumbnail
    View/Open
    CEK SIMILARITY (1.024Mb)
    ARTIKEL (132.2Kb)
    Date
    2023-09-29
    Author
    Bira, RE
    Siswanto, B
    Fikrinda, W
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Terong merupakan salah satu jenis sayuran yang diciptakan oleh perbanyakan di Indonesia. Hasil alam terung adalah jenis sayuran yang disukai semua orang baik sebagai sayuran segar maupun diolah menjadi berbagai jenis masakan (Jumini dan Marliah, 2009). Masalah yang dihadapi peternak saat ini adalah rendahnya produksi kebun terong di Indonesia karena kerangka pembangunan yang belum digenjot. Sesuai informasi dari Focal Measurements Organization (2018), menunjukkan bahwa kreasi khas terung di Indonesia pada tahun 2018 sebanyak 697.627 ton. Jumlah tersebut belum memiliki opsi untuk menjawab permasalahan pemanfaatan terong di Indonesia. Mengetahui pengaruh campuran kompos NPK mutiara dan mikotricho (Mykoriza dan Trichoderma) terhadap perkembangan dan hasil tanaman terong ungu di tanah Inceptisols. Penelitian ini dipimpin menggunakan Randomized Block Plan (RBD) yang terdiri dari 2 komponen, termasuk 3 pengulangan: Komponen utama adalah NPK mutiara yang terdiri dari 4 level, yaitu tahap dasar: N0 = Kontrol = Tanpa pupuk kandang, tahap berikut: N1 = 100 kg/ ha = 4,3 g/tan, taraf 3: N2 = 200 kg/ha = 8,4 g/tan, taraf 4: N3 = 300 kg/ha = 13,1 g/tan, komponen selanjutnya adalah mikotricho yang terdiri dari 3 taraf, yaitu: Kelas 1: MO = Kontrol = Tanpa pupuk, Kelas 2: M2 = 1,25 t/ha = 20 g/tan Mikotricho (10 Mikoriza +10 Trichoderma), Kelas 3: M3 = 2,5 t/ha = 40 g/tan Mikotricho (20 Mikoriza +20 Trichoderma). Dilihat dari konsekuensi review, ada hubungan antara dampak perlakuan gabungan pupuk NPK dan mikotricho (mikoriza dan trichoderma) yang secara mendasar berdampak pada batas tingkat tanaman pada 14 HST, 21 HST, 28 HST, 35 42 HST dan daerah daun pada 28 HST. Pemanfaatan NPK dan mikotricho secara bersama-sama mempengaruhi perkembangan dan hasil tanaman terong pada inceptisols. Dosis NPK 300 kg/ha dan mikotricho 1,25 t/ha merupakan porsi terbaik dengan memperluas pengembangan dan pembuatan terung ungu pada inceptisols pada batas tingkat tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot brangkasan baru, jumlah hasil alam , pengukuran produk alami dan panjang produk alami.
    URI
    https://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/3211
    Collections
    • Skripsi [222]

    Rinjani Unitri support OAI 2.0 URL  https://rinjani.unitri.ac.id/oai/request
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    Rinjani Unitri support OAI 2.0 URL  https://rinjani.unitri.ac.id/oai/request
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV