Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) validitas modul problem based learning yang dikembangkan. (2) Tanggapan siswa terhadap modul pembelajaran berbasis masalah. Pelatihan memegang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Pembelajaran yang berlangsung di sekolah memainkan peran penting dalam pelatihan. Agar peserta didik berhasil menguasai mata pelajaran sesuai standar pembelajaran, maka pengalaman pendidikan merupakan proses pengembangan seluruh keterampilan dan kemampuannya. Tempat pelaksanaan tes ini adalah MTs Muhammadiyah 1 Malang yang terletak di Jln. Baiduri Sepah No.27 Kelurahan Lowokwaru Kota Malang. Investigasi ini menggunakan paradigma sebagai salah satu jenis studi perbaikan item. Paradigma pengembangan ini dapat digunakan untuk pengembangan berbagai produk, termasuk model, alat peraga, media, dan bahan ajar. Investigasi ini mendorong modul dalam konteks pembelajaran berbasis masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsekuensi validator master media mendapatkan model substansial sebesar 80%, evaluasi profesi (instruktur) sains mendapatkan 84%, dan validator master materi mendapatkan skor tipikal sebesar 87,77% dengan skor dasar yang sangat sah. Menurut komentar siswa, ujian pendahuluan lingkup besar menerima rata-rata 84,5% dengan standar yang sangat nyata dan ujian pendahuluan lingkup terbatas menerima rata-rata 90% dengan norma yang sangat signifikan.