Program pembangunan nasional di wilayah ini akan dilakukan secara partisipatif dengan mengusulkan perbaikan kota Tawangargo yang dilindungi secara ekologis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: (1) mengidentifikasi dukungan yang diberikan kepada petani kacang hijau di Kota Tawangargo, Kawasan Karangploso, dan Sistem Malang mengenai pengembangan tanaman ramah iklim dan ekosistem; dan (2) mengetahui langkah-langkah yang dilakukan petani sayuran di Kota Tawangargo dalam memanfaatkan kantor pengembangan tanaman ramah iklim dan ekosistem. lingkungan dan pergeseran pertanian dalam sejarah. Para ilmuwan menggunakan bentuk penyelidikan tertentu yang disebut eksplorasi dengan menggunakan strategi penyelidikan subyektif. Meskipun sampelnya hanya 18 orang, namun total ada 68 peternak. Analis sebenarnya, pedoman wawancara, dan catatan lapangan merupakan alat yang digunakan dalam penelitian ini. Pertemuan, persepsi, dan dokumentasi membantu menyelesaikan proses pengumpulan informasi. Analisis informasi dimulai dengan pengumpulan informasi, reduksi, penyajian, dan pengambilan keputusan. Hasil temuan menunjukkan bahwa: (1) para peternak mendapatkan pendanaan untuk kantor budidaya ekosistem yang ramah lingkungan. Perolehan nilai Aturan Umumnya Sangat Baik sebesar 100% merupakan indikasi paling jelas dari semakin meluasnya bantuan buruh sebagai fasilitator, inspiratif, komunikator, dan instruktur dalam bidang lingkungan hidup. - budidaya ramah lingkungan pertanian sayuran kacang-kacangan di wilayah lokal Kota Tawangargo. (2) Cara yang dilakukan para peternak sayuran di kota Tawangargo dalam memanfaatkan kantor pertanian ramah lingkungan untuk meningkatkan perbaikan hortikultura adalah dengan, (1) Benar-benar fokus pada jenis-jenis penggunaan alat pertanian ramah lingkungan agar dapat dimanfaatkan secara maksimal, (2) Memperluas hortikultura melakukan perbaikan, dan (3) Memperluas batasan SDM pada kelompok peternak agar tetap mengetahui perkembangan inovasi peternakan yang terus berkembang.