Efisiensi Penyuluhan Dalam Meningkatkan Usahatani Bawang Prei di Desa Beji Kecamatan Junrejo Kota Batu
Abstract
Penyuluhan merupakan proses berbagi pengetahuan dan informasi mengenai inisiatif memajukan industri pertanian guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, serta kesejahteraan dan pendapatan petani. Dalam hal pembelajaran dan membantu petani menanamkan sikap terhadap penerapan teknologi pertanian modern untuk mencapai hasil pertanian yang efisien, penyuluhan diharapkan dapat menjadi motivator penyebaran ilmu pengetahuan dalam pembangunan pertanian.
Suatu kegiatan dianggap efisien jika kegiatan tersebut memaksimalkan perbandingan hasil bersih riil dengan memaksimalkan waktu, biaya, dan tenaga dengan sejumlah usaha tertentu, atau jika kegiatan tersebut mencapai tingkat hasil tertentu dengan usaha yang paling sedikit. Secara umum, bisnis yang efisien adalah bisnis yang, selama produksi, menghasilkan barang atau jasa dengan cepat, lancar, dan dengan jumlah uang yang sedikit. Bawang prei adalah salah satu komoditas sayuran yang memiliki potensi untuk dikembangkan di Indonesia. bawang prai termasuk salah satu jenis sayuran (Dharma Diputra, 2017). Tanaman bawang prei memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi dan memiliki permintaan yang stabil. Namun, masih banyak petani yang belum mampu mengoptimalkan potensi produksi tanaman bawang prei tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk Untuk menganalisis efisiensi penyuluhan dalam meningkatkan usahatani bawang prei di desa Beji Kecamatan Junrejo. Hasil dan Penelitian kerja penyuluh ini dapat mencapai dampak yang lebih besar dalam memajukan pertanian, Untuk memastikan budidaya daun bawang di Desa Beji menguntungkan, kinerja penyuluh pertanian mengalami peningkatan yang signifikan. Paradigma baru penyuluhan pertanian lebih mengutamakan peran petani dan kelompok tani karena partisipasi petani mempunyai pengaruh besar terhadap keberhasilan program. Tingkat efisiensi suatu perusahaan seringkali dinilai dengan menghitung rasio biayanya, yang merupakan perbandingan seluruh biaya produksi dan hasil bisnisnya. Dengan menggunakan analisis R/C Ratio, tingkat efisiensi ditentukan. Perusahaan penanam bawang bombay mempunyai R/C Ratio sebesar 3,3% yang berarti setiap Rp 1 yang saya investasikan menghasilkan pendapatan sebesar Rp 3,3. Berdasarkan R/C Ratio tersebut maka budidaya bawang merah buruan Desa Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu layak untuk dikembangkan.
Collections
- Skripsi [231]