Dalam perluasan agraria, para peternak dan keluarganya mendapatkan persiapan di luar kelas, di mana mereka memperoleh keterampilan pemecahan masalah secara praktis. Perluasan pengetahuan, keterampilan, dan keamanan lingkungan adalah bagian dari proses perbaikan pedesaan. Di Sosial Tani Tanuse, ada masalah dengan prosedur peningkatan berkelanjutan. Banyak faktor yang menyebabkan kurang baiknya penanganan tenaga kerja Sosial Tani Tanuse, yaitu: A) Faktor internal seperti pendidikan formal, usia, motivasi, kesiapan, dan penggunaan media penyutradaraan; B) Faktor eksternal seperti jarak dengan kawasan fungsional, jumlah masyarakat perkotaan yang didukung, tingkat unsur spekulasi peternak, sistem reward, jumlah kelompok reproduksi binaan, dan bantuan administratif sebagai pedoman dan pengelolaan. Dua belas orang berpartisipasi dalam memberikan informasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah para pekerja pada Bakti Sosial Tani Tanuse di Wilayah Sumberejo, Kota Batu, berpartisipasi secara bersamaan. Baik data opsional maupun yang diperlukan digunakan, dan analisis SWOT digunakan untuk mengelolanya. Temuan menunjukkan keefektifan pendekatan penyuluhan pertanian Tanuse Farmer Sosial dalam meningkatkan produksi sayuran, terutama melalui 1) Berbagi data, pengungkapan, dan perkembangan terkini untuk memungkinkan ahli peningkatan memberikan arahan yang lebih baik dan lebih kreatif. 2) Mendukung upaya pembangunan yang bertujuan untuk memajukan pereproduksi usaha yang terkoordinasi secara dinamis 3) Meningkatkan keterampilan praktis pekerja konstruksi dengan menggunakan dan mendorong administrasi dan perencanaan 4) Meningkatkan peran perluasan afiliasi, dengan harapan meningkatkan inspirasi penggalang dan menata hubungan di dalam afiliasi; dan 5) Lebih memperluas metode karir dan bantuan pemerintah untuk memperluas pekerja agar lebih menonjol dalam menyelesaikan pelatihan reguler.