dc.description.abstract | Sebagai tanaman pangan yang berharga, kedelai (Glycine max (L.) Merrill) terkenal karena tingginya tingkat protein dan nutrisi lainnya. permintaan yang lebih besar tidak dapat dipenuhi oleh output yang lebih besar. Lingkungan, kualitas tanah, dan metode budidaya semuanya berdampak pada pertumbuhan kedelai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merrill) dari segi pertumbuhan dan hasil terhadap pupuk majemuk Rhizobium dan NPK.
Pada bulan Oktober sampai dengan Januari 2022, penelitian ini dilakukan selama tiga bulan di Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial. Rhizoka terbentuk dari komponen awal yang terdiri dari R1 (10 g), R2 (15 g), dan R3 (20 g). Perlakuan kedua menggunakan pupuk majemuk NPK N0 (kontrol), N1 (5 g/petak), N2 (10 g/petak), dan N3 (15 g/petak). Kualitas yang dapat diamati meliputi tinggi tanaman, bobot basah tanaman, jumlah polong dan biji yang disemai, serta produktivitas. Analisis varians digunakan dalam Rancangan Acak Kelompok untuk menguji hasil observasi. Mulai tes BNT 5% untuk membandingkan efek berbagai terapi.
Walaupun tidak semua parameter diamati pada tanaman kedelai, namun hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk majemuk NPK dosis 15 g NPK memberikan respon baik terhadap tinggi tanaman kedelai (50,33 cm), berat basah tanaman (168,49 g), jumlah polong yang ditanam (85,52 polong). ), jumlah benih yang ditanam (256,56 butir), dan produktivitas (1,79 ton/ha). | en_US |