dc.description.abstract | Ruang terbuka hijau (RTH) merupakan komponen ruang terbuka perkotaan, yang dihuni oleh tanaman yang tumbuh secara alami atau tanaman yang ditanam dengan tujuan untuk memberikan manfaat langsung bagi masyarakat di dalamnya dan manfaat jangka panjang untuk generasi mendatang (Fathonah, 2018). Menurut Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, paling sedikit 30% luas wilayah kota harus merupakan ruang terbuka hijau perkotaan, dan paling sedikit 20% merupakan ruang terbuka hijau publik. Di jantung kota, di samping Lapangan Tugu dan Balai Kota Malang, di depan Stasiun Kota Baru, terdapat sebuah taman terbuka bernama Taman Trunojoyo. Namun letak Taman Trunojoyo yang berada di tengah jalan umum, maka suara bising dari kendaraan dapat terdengar sangat jelas dan hal itu dapat mengganggu pengunjung yang datang ke taman tersebut untuk bersantai ataupun menjauhkan diri sejenak dari kesibukan sehari-hari. Pada dasarnya suatu taman kota termasuk diantara bentuknya dari ruangan yang buka hijau yang berfungsi untuk ekologis lanskap perkotaan, sehingga mampu memberi kenyamanan dan kesejahteraan bagi masyarakat kota. Sebab itulah, pada pembangunan suatu taman kota harus memberikan perhatian aspek penting yaitu fungsi vegetasi. Penataan vegetasi dengan melihat jenis dan fungsi dari vegetasi itu sendiri mampu mengatasi masalah dari fungsi vegetasi tersebut. Selain melihat dari fungsi pohon, hal lain yang harus diperhatikan yaitu persepsi dari pengunjung pada taman kota itu sendiri. Namun, pohon bukan salah satu aspek yang dapat mempengaruhi kenyamanan. Persepsi juga merupakan salah satu aspek yang dapat menilai kenyamanan di sebuah taman. Oleh karena itu selain menganalisis fungsi pohon, perlu juga mengetahui persepsi pengunjung pada sebuah taman.
Nilai fungsi pohon sebagai fungsi peneduh, untuk nilai tertinggi terdapat pada Pohon Trembesi (Albizia Saman (Jacq.) Merr) petak 1 dan 2 dengan kategori sangat baik (100%). Sedangkan nilai terendah terdapat pada Pohon Kecrutan (Spathodea Campanulata P. Beauv.) petak 1 dengan kategori buruk (33%). Nilai fungsi pohon sebagai fungsi pengarah, untuk nilai tertinggi terdapat pada Pohon Sengon Buto (Enterolobium Cyclocarpum (Jacq.) Griseb) petak 1 dan 2 dengan kategori baik (67%). Sedangkan nilai terendah terdapat pada Pohon Trembesi (Albizia Saman (Jacq.) Merr), Pohon Jati Putih (Gmelina Arborea Roxb.), Pohon Mahoni (Swietenia Mahagoni (L). Jacq.), dan Pohon Gaharu (Aquilaria Malaccensis Lamk.) petak 2 dengan kategori sedang (42%). Nilai fungsi pohon sebagai fungsi estetika, untuk nilai tertinggi terdapat pada Pohon Bungur (Lagerstroemia L.) petak 1 dan 2, Pohon Mahoni (Swietenia Mahagoni (L). Jacq.) serta Pohon Gaharu (Aquilaria Malaccensis Lamk.) petak 2 dengan kategori sangat baik (100%). Sedangkan nilai terendah terdapat pada Pohon Kecrutan (Spathodea Campanulata P. Beauv.) petak 1 dan Pohon Sengon Buto (Enterolobium Cyclocarpum (Jacq.) Griseb) petak 2 dengan kategori sedang (58%). Nilai fungsi pohon sebagai fungsi kontrol kelembapan udara, untuk nilai tertinggi terdapat pada Pohon Trembesi (Albizia Saman (Jacq.) Merr) petak 1 dan 2 dengan kategori sangat baik (92%). Sedangkan nilai terendah terdapat pada Pohon Kecrutan (Spathodea Campanulata P. Beauv.) petak 1 dengan kategori buruk (33%). Fungsi pohon sebagai fungsi peredam bising, untuk nilai tertinggi terdapat pada Pohon Trembesi (Albizia Saman (Jacq.) Merr) petak 1 dan 2, serta Pohon Gaharu (Aquilaria Malaccensis Lamk.) petak 2 dengan kategori sangat baik (92%). Sedangkan nilai terendah terdapat pada Pohon Kecrutan (Spathodea Campanulata P. Beauv.) petak 1 dengan kategori buruk (25%).
Persepsi kenyamanan pengunjung pada Taman Trunojoyo untuk aspek sirkulasi mendapatkan kriteria cukup (68%), aspek vegetasi mendapatkan kriteria baik (71%), aspek kebisingan mendapatkan kriteria cukup (59%), aspek bentuk mendapatkan kriteria cukup (67%), aspek keamanan mendapatkan kriteria cukup (66%), aspek kebersihan mendapatkan kriteria baik (68%), dan aspek keindahan mendapatkan kriteria baik (70%).
Rekomendasi pemeliharaan pada Taman Trunojoyo diberikan berdasarkan hasil analisis fungsi vegetasi dan persepsi kenyamanan pengunjung. Rekomendasi yang diberikan hanya melihat dari hasil variabel yang masuk kedalam kriteria buruk dan cukup saja. Seperti berdasarkan hasil analisis fungsi pohon diketahui Pohon Kecrutan (Spathodea Campanulata P. Beauv.) mendapatkan kategori buruk untuk fungsi sebagai peneduh dan fungsi sebagai kontrol kelembaban udara dengan nilai 33%. Sedangkan untuk fungsi peredam bising mendapatkan nilai 25%. Dengan demikian rekomendasi yang diberikan pada Pohon Kecrutan (Spathodea Campanulata P. Beauv.) yaitu tidak memotong dahan atau ranting pohon menjadi terlalu pendek, memberikan pupuk yang sesuai dengan nutrisi yang dibutuhkan, menjaga kelebatan daun dengan cara tidak memotong bagian daun terlalu banyak serta menyemprotkan cairan pembasmi hama dan penyakit. Berdasarkan hasil persepsi kenyamanan pengunjung diketahui pada aspek kebisingan mendapatkan kriteria cukup (59%). Dengan demikian, rekomendasi untuk aspek kebisingan pada taman ini adalah melakukan penanaman pohon dengan massa daun rapat dan pohon dengan fungsi meredam kebisingan akan lebih efektif mengurangi kebisingan meredamkan bising lalu turunkan bising pada diarea yang ada dekat dengan sumber bising. Contoh pohon dengan fungsi meredam kebisingan adalah Pohon Angsana (Pterocarpus Indicus Willd.), Pohon Kayu Jawa (Lannea Coromandelica Merr.), Pohon Akasia (Acacia Mill.), Pohon Flamboyan ( Delonix Regia Rafinesque) dsb. Aspek bentuk mendapatkan kriteria cukup (67%), dengan demikian, rekomendasi untuk indikator bentuk fasilitas taman adalah memperbaiki bentuk fasilitas yang sudah rusak atau tidak layak digunakan serta menggantinya. Aspek keamanan mendapatkan kriteria cukup (66%), dengan demikian rekomendasi untuk indikator kondisi keamanan fasilitas adalah memperbaiki serta mengganti fasilitas yang sudah tidak layak digunakan lagi serta menghimbau kepada pengunjung untuk menjaga kondisi fasilitas yang ada. Aspek kebersihan mendapatkan kriteria cukup (68%), dengan demikian rekomendasi untuk aspek kebersihan adalah perlu adanya penggantian tempat sampah yang terbuat dari binen ban bekas. | en_US |