dc.description.abstract | Pemupukan dilaksanakan dengan tujuan untuk memenuhi keperluan nutrisi tanaman guna mencapai tujuan produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tanggapan terhadap pemberian POC (Pupuk Organik Cair) urin sapi dan urin kelinci dengan dosis yang berbeda terhadap pertumbuhan serta produksi tanaman terong (Solanum melongena L.), mencari kombinasi terbaik antara pertumbuhan dan produksi terong.
Penelitian dilakukan di Pertigaan Telaga Warna D Desa Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Kota Malang selama bulan November 2022 hingga Januari 2023. Metode penelitian mengikuti Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor, yaitu jenis POC (P) yang mencakup POC urin kelinci (P1) dan POC urin sapi (P2). Faktor kedua adalah dosis POC yang terdiri dari empat level: 0 (D0), 100 ml/l (D1), 200 ml/l (D2), dan 300 ml/l (D3). Setiap formula diulang empat kali, dengan tiga sampel tanaman dalam setiap percobaan, sehingga totalnya terdapat 96 unit eksperimen. Parameter produksi tanaman melibatkan jumlah buah, berat buah, hasil per hektar, serta panjang dan diameter buah.
Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa terjadi interaksi antara jenis POC dan dosis POC dalam bentuk pupuk organik cair terhadap parameter jumlah daun terong pada usia 2 minggu, jumlah buah per tanaman selama 3 kali panen, serta berat buah ungu terong (kg/ton) dan hasil per hektar. Pertumbuhan terbaik terjadi ketika menggunakan POC urin sapi dengan dosis optimal 300 ml/l per tanaman, namun hasil ini tidak berbeda secara signifikan dengan dosis 200 ml/l per tanaman dalam hal kualitas buah terong. Hasil terong tertinggi tercapai dengan pemberian POC urin sapi dalam dosis 300 ml/l per tanaman, yaitu sekitar 1,78 kg per tanaman atau setara dengan 4,19 ton per hektar selama tiga kali panen. | en_US |