Studi Kelayakan Usahatani Tanaman Indigofera di Hutan Bongok Desa Jetak Kabupaten Tuban
Abstract
Mengingat tanaman Indigofera tinctoria mudah ditanam, hal ini merupakan potensi yang dapat diwujudkan. Pemerintah Kota Jetak, Daerah Montong, Rezim Tuban mengambil alih pintu terbuka ini dan menjadikan tanaman Indigofera tinctoria menjadi salah satu tanaman perlindungan dan reklamasi Hutan Bongok. Pemerintah Kota Jetak yakin tanaman Indigofera tinctoria dapat berfungsi sebagai tanaman pelindung dan dapat digunakan oleh para pembatik di Kota Jetak sebagai warna khas. Hal ini akan meningkatkan pendapatan bagi peternak yang menanam tanaman tersebut dan mengurangi kontaminasi karena pewarna buatan lebih jarang digunakan, menurut Pemerintah Kota Jetak. Daun tanaman Indigofera tinctoria tidak hanya dimanfaatkan sebagai pewarna primer kain batik saja, namun juga sebagai sumber pakan ternak yang kaya akan unsur hara, pupuk hijau, tanaman penghias, pengobatan keropos, dan sumber obat.
Dalam penyelidikan ini, biaya dan keuntungan tanaman Indigofera tinctoria di Hutan Bongok Kota Jetak akan diuraikan. Kelayakan penanaman tanaman Indigofera tinctoria di Bongok Timberland, Kota Jetak juga dibahas.
Dengan menggunakan metode enumerasi, penelitian ini mengambil sampel sebanyak 30 orang di Dusun Kerokan, Kota Jetak. Penelusuran selesai di Kota Jetas, Daerah Montong, Rezim Tuban, Wilayah Jawa Timur, salah satu daerah yang belakangan ini tumbuh subur tanaman Indigofera tinctoria.
Proporsi B/C positif 3,01, BEP Penciptaan memadai sebesar 790 kg, Nilai BEP sebesar Rp. 5.242/kg, waktu restitusi 0,073, dan Insiden Rate of Return (IRR) sebesar 88% semuanya ditunjukkan oleh temuan eksplorasi. Mengingat nilai Net Present Worth (NPV) yang diperoleh bernilai positif lebih besar dari 0 yaitu Rp. 32.918.741, besar kemungkinan usaha budidaya Indigofera di Dusun Bongok merupakan usaha yang mempunyai kelayakan finansial.
Collections
- Skripsi [231]