Show simple item record

dc.contributor.authorIpu, A. K
dc.contributor.authorAgastya, IMI
dc.contributor.authorAnggarbeni, SR
dc.date.accessioned2024-01-10T06:09:58Z
dc.date.available2024-01-10T06:09:58Z
dc.date.issued2024-01-29
dc.identifier.urihttps://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/3493
dc.description.abstractKedelai merupakan tanaman pangan terpenting ketiga setelah padi dan jagung. Kedelai sangat penting untuk memajukan pengembangan pangan lokal karena merupakan sumber protein nabati. Sebagai bahan kuliner, kedelai dapat digunakan pada tauco, tempe, tahu, kecap, kue jajanan, dan resep masakan lainnya. Di Indonesia, konsumsi kedelai umumnya meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Namun kecenderungan tersebut tidak sejalan dengan menurunnya produksi kedelai. Hasil terapi merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap hal tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian campuran pupuk kandang ayam dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kedelai. Dalam kurun waktu yang sangat lama, terjadi penataan di lingkungan Lowokwaru Kota Malang antara bulan Desember 2022 hingga Februari 2022. Taktik yang digunakan adalah pendekatan Rencana Sewenang-wenang Faktorial (RAK). Kompos ayam yang terlacak sebagian besar terdapat pada petak B0 (Kontrol), B1 (50 g/petak), B2 (100 g/petak), dan B3 (150 g/petak). Selanjutnya D0 (Kontrol) adalah D1 (10 g/petak), D2 (15 g/petak), D3 (20 g/petak), dan D4 (25 g/petak) sebagai peubahnya. Kecerdasan ditentukan seluruhnya oleh ciri-ciri seperti tingkat tanaman, jumlah daun, cabang, satuan, dan berat 100 biji. Hasil analisis menunjukkan bahwa pertumbuhan dan peningkatan kualitas tanaman kedelai dipengaruhi oleh kombinasi obat dengan kekuatan NPK yang bervariasi pada kompos dan pupuk ayam. Penggunaan pupuk kandang ayam sebanyak 15 t/ha memberikan hasil yang optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman kedelai. Variabel penyerta yang sangat mempengaruhi hal ini adalah: tinggi tanaman (20,02 cm pada umur 28 hari setelah tanam, 28,38 cm pada umur 42 hari setelah tanam, dan 33,09 cm pada umur 56 hari setelah tanam); jumlah daun (17,80 pada umur 28 hari setelah tanam, 33,53 pada umur 42 hari setelah tanam, dan 55,67 pada umur 56 hari setelah tanam); jumlah kasus (28,27); jumlah cabang (2,93); dan berat 100 biji (21,53). Namun, penempatan pupuk majemuk NPK dalam jumlah kecil tidak mempengaruhi seluruh target perkembangan dan penurunan hasil tanaman kedelai yang diamati.en_US
dc.description.sponsorshipYayasan Bina Patria Nusantaraen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherFakultas Pertanian dan Universitas Tribhuwana Tungga Dewi Malangen_US
dc.subjectPupuk Kandang, Kotoran Ayam, Pupuk Npk, Tanaman Kedelaien_US
dc.titleRespon Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Ayam dan Pupuk Npk Majemuk Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine Max (L)Merill)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIDN0701078903
dc.identifier.nidnNIDN0706019001
dc.identifier.nimNIM2017330002
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI54211#AGROTEKNOLOGI


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Skripsi [201]
    Skripsi Mahasiswa Program Studi S1 Agroteknologi

Show simple item record