dc.description.abstract | Cabai rawit merupakan salah satu jenis produk pertanian penting yang mengalami kemajuan finansial; ia juga mudah tumbuh dan beradaptasi dengan lingkungannya saat ini. Secara umum Majuara (2018) menyatakan bahwa cabai rawit mengandung unsur-unsur berikut: lemak, protein, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, dan kombinasi alkaloid seperti flavonoid, oleoresin, capsaicin, dan minyak terapeutik. Porsi ini biasanya digunakan untuk menyempurnakan masakan.
Lokasi penelitiannya adalah Jalan Telaga Warna, Kota Tlogomas, Kecamatan Dau, Sistem Malang, dan terletak di ketinggian sekitar 600 meter di atas permukaan laut. Pengujian ini akan selesai pada bulan Desember 2022 dan Desember 2023. Strategi eksplorasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rencana Acak (RAK) faktorial dengan tiga ulangan dan komponen perlakuan yang sesuai. Pengukuran kompos organik (T) yang terbagi dalam tiga tahap adalah faktor I. T0 = (perintah) 0 ml/ha. T1 adalah 1 L/ha (12 ml/tanaman). T2 adalah 2 L/ha (24 ml/tanaman). T3 adalah 3 L/ha (36 ml/tanaman). Bagian II Pupuk NPK Mutiara segmen (M) terdiri dari empat level yang tidak biasa. M0 adalah 0 kg/ha (kontrol). M1 adalah 300 kg/ha. 400 pon/ha M2- M3 adalah 500 kg/Ha.
Pemberian pupuk kandang sebanyak 24 cc per tanaman dan 500 kg kompos NPK mutiara per ha (20,46 g) secara bersama-sama merupakan faktor utama yang mempengaruhi berat hasil panen. Jumlah pertumbuhan tanaman yang dapat ditingkatkan dengan satu buah pupuk standar, 12 milliliter per tanaman, hingga 80,79 sentimeter pada garis tanaman; Namun porsi 36 mililiter per tanaman memberikan hasil yang spesifik dalam hal jumlah daun dan cabang (66,67 lembar). Selanjutnya, produksi cabai rawit dapat ditingkatkan sebesar 17,59 ton per hektar dengan penambahan 24 mililiter per tanaman pada 3,46 cabang. Dengan pemberian kompos NPK mutiara sebanyak 500 kg/ha, pertumbuhan tanaman cabai rawit meningkat. Hal ini berdampak pada tinggi tanaman (68,58 cm), jumlah daun (74,25), jumlah cabang (11,67 cabang), dan produksi cabai rawit (18,15 ton/ha). | en_US |