Show simple item record

dc.contributor.authorMbulu, A
dc.contributor.authorHamzah, A
dc.contributor.authorAnggarbeni, SR
dc.date.accessioned2024-01-10T06:41:13Z
dc.date.available2024-01-10T06:41:13Z
dc.date.issued2024-01-29
dc.identifier.urihttps://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/3509
dc.description.abstractKarena sebagian besar masyarakat Indonesia mengonsumsi jagung (Zea mays L.) sebagai pengganti nasi dan juga menggunakannya sebagai pakan ternak, jagung merupakan makanan yang populer di kalangan penduduk negara ini. Di Sub-lokal Wagir, Kabupaten Malang, produksi jagung mengalami perubahan pada tahun 2016–2018. Ketidakpastian seputar produksi jagung berasal dari kecerobohan para peternak dalam menggunakan lahan hortikultura, dampak penggunaan kompos yang berlebihan, dan konversi lahan yang sudah matang menjadi lahan panen saat ini. Kotoran kambing mengandung bahan kimia pengembangan dan memiliki kadar N dan K yang sangat tinggi. Di tanah masam, suplemen P adalah salah satu faktor yang paling menghambat efisiensi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bagian KCL dan kotoran kambing terhadap pertumbuhan dan perbaikan tanaman jagung ungu di lahan inceptisol. Dalam tinjauan ini, digunakan rencana acak kelompok (RAK) faktorial dengan dua bagian perlakuan. Evaluasi Kencing Kambing (U) pada Lima Tingkatan: U0: Limbah air/liter (kontrol) U2: 150 ml/liter dan U1: 100 ml/liter. U3: satu liter sama dengan 200 mililiter. 2,5 ml per liter adalah U4. Untuk perkiraan KCL (K) 3 derajat Bagian 2, pengendalian diingat pada waktu rata-rata K0. K1 : KCL 50 kg/ha K2 : KCL 100 kg/ha. Tingkat tanaman, lebar batang, daerah daun, panjang tongkol, bobot tongkol, dan bobot tongkol segar 100 biji termasuk di antara variabel-variabel tersebut, menurut perspektif yang adil. Data yang cerdas akan dikenakan Varians untuk memastikan pengaruh organisasi pengobatan. Berikan ujian itu tampilan yang serius. Uji kontras paling ekstrim digunakan pada tingkat 5% jika terjadi perbedaan yang signifikan. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan POC dan KCL kencing kambing berhubungan dengan terbentuknya tanaman dewasa pada umur 7, 14, 21, 28, 35, dan 42 HST serta batang dewasa pada umur tersebut. Namun, hal ini menghadirkan sejumlah tantangan. Selain itu tatanan tanaman jagung ungu dapat dibangun dengan menggunakan KCL (U4K2) 100 kg/ha dan POC pipis kambing 250 ml/liter. Manfaat lainnya antara lain tingkat tanaman, pemisahan tanaman, luas daun, bobot baru, dan bobot 100 bijien_US
dc.description.sponsorshipYayasan Bina Patria Nusantaraen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherFakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malangen_US
dc.subjectUrin Kambing, KCL, Jagung Unguen_US
dc.titlePenggunaan Poc Urin Kambing Dan Kcl Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Ungu (Zea Mays L.) Var. Grade F1en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIDN0706019001
dc.identifier.nidnNIDN0027056718
dc.identifier.nimNIM2019330008
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI54211#AGROTEKNOLOGI


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Skripsi [201]
    Skripsi Mahasiswa Program Studi S1 Agroteknologi

Show simple item record