Dalam rangka meningkatkan hasil belajar ekstra pada siswa kelas V di SDN Merjosari 4 Kota Malang, wali kelas ini menggunakan pendekatan pembelajaran responsif tipe Jigsaw dengan menggunakan materi tes yang diposisikan dengan baik. Ujian ini berbeda karena menekankan pada kegiatan ruangan (PTK). Tujuan tes ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini, aktivitas wali kelas yang merujuk pada pandangan dunia Kemmis dan McTaggart dikaji. Dua siklus dalam pendekatan ini adalah penataan, pelaksanaan, pengarahan, dan refleksi. Setiap siklus memiliki empat fase berbeda. Metodologi wawancara dan tes yang cerdas digunakan sebagai bagian dari strategi pengumpulan data untuk penyelidikan ini. Selain itu yang sangat membantu adalah alat pengumpulan data seperti soal tes, rencana demarkasi, lembar penilaian kapasitas instruktur, lembar wawasan pengembangan pembelajaran siswa, dan rekaman soal tanpa jawaban benar atau salah. Teknik abstrak digunakan untuk memisahkan data. Berdasarkan derajat hasil belajar siswa tertinggi yang diperoleh pada siklus I kelompok 1 dan 2 yaitu 17,85% dan 39,28% pada kelas “Sangat Rendah”, temuan penilaian menggambarkan sejauh mana pertumbuhan perolehan hasil dari siklus satu ke siklus berikutnya. Sedangkan kelompok 1 dan 2 siklus II mencapai tingkat budidaya belajar sebesar 100% (sangat tinggi) dan 85,71% (tinggi). Hasil kegiatan pembelajaran data siswa siklus I sebesar 75% (sedang) pada pertemuan 1 dan 79,1% (sedang) pada pertemuan 2. Data lembar penegasan siklus I khususnya kapasitas guru pada pertemuan 1 dan 2 diperoleh sebesar 62,5 % dan 75% di kelas (sedang). Pada pertemuan 1 dan 2 masing-masing batas tipikal pendidik pada siklus II sebesar 87,5% (baik) dan 100% (luar biasa). Batas rata-rata tugas pembelajaran siswa oleh instruktur adalah 95,8% (belum pernah terjadi sebelumnya) pada pertemuan 2, dan 91,6% (luar biasa) pada pertemuan 1. Hal ini sepertinya cukup membantu siswa kelas V SDN Merjosari 4 Kota Malang untuk lebih meningkatkan hasil belajarnya.