Keterampilan berbicara merupakan salah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa dan mempunyai peranan sangat penting dalam proses pembelajaran IPA. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru IPA di MTs Muhammadiyah 1 Malang diperoleh informasi bahwa pembelajaran masih berpusat pada guru (Teacher Centered) sehingga guru hanya terfokus pada bahan ajar dan mendidik siswanya untuk bisa mengerjakan soal- soal. Selain itu kemampuan berbicara siswa juga terbilang rendah, siswa pasif dalam diskusi saat kerja kelompok dan siswa minim respon ketika diminta untuk presentasi hasil diskusi kelompok di depan padahal kurikulum 2013 tidak hanya memusatkan siswa pada aspek pengetahuan saja tetapi keterampilan juga sangat diperlukan sebagai bekal di kemudian hari. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian yang diambil adalah siswa kelas VII C MTs Muhammadiyah 1 Malang. Prosedur pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan PTK yaitu Perencanaan,Tindakan,Observasi dan Refleksi dengan instrumen pengumpulan data berupa rubrik keterampilan berbicara, observasi,wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Keterampilan berbicara siswa pada siklus I belum mencapai indikator ketuntasan, sedangkan pada siklus II sudah mencapai indikator ketuntasan. Keterampilan berbicara siswa pada siklus I diperoleh 13,63% dengan kategori baik dan pada siklus II diperoleh 63,63 % dengan kategori baik dan 13,63% dengan kategori sangat baik sehingga akumulasi ketuntasan dalam standar keterampilan berbicara mencapai 76,63%.