dc.description.abstract | Cabai rawit merupakan salah satu tanaman hortikultura buah dan sayur yang paling penting dan menguntungkan, dimanfaatkan untuk ekspor dan industri selain untuk keperluan rumah tangga. Buah tanaman ini dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti sebagai bumbu masakan, bahan campuran industri makanan, dan sebagai komponen kosmetik. Cabai rawit sering digunakan untuk memberi rasa pedas pada makanan. Di pasar mie instan dan saus, hal ini penting (Laode Afa.2022).
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi efisiensi pemasaran, analisis margin, serta analisis saluran dan keagenan. Untuk mengevaluasi margin pemasaran cabai rawit di lokasi penelitian, maka setiap saluran pemasaran akan menunjukkan margin dan ukuran masing-masing saluran pemasaran dan lembaga. Hal ini akan memungkinkan kami menyelidiki saluran pemasaran dan organisasi yang berfungsi sebagai perantara dalam distribusi hasil produksi dari pelanggan ke pengguna akhir. Strategi yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah metode farmer’s share, pendekatan cost-share, pendekatan bagi hasil, dan strategi bagi hasil pada masing-masing lembaga pemasaran Lombok yang kemudian mendistribusikan margin pemasaran.
Petani rata-rata menghasilkan 392.855,29 kg dengan harga jual Rp 20.000 per kg. Pendapatan bersih yang diperoleh sebesar Rp 4.842.090,58 dengan luas lahan 500 M2 dan total nilai margin 8.000 pada saluran 1 dan 8.000 pada saluran 2 dengan hasil petani. Ini setelah dipotong biaya produksi sebesar Rp3.015.009,99. Total pendapatannya Rp7.857.100,58. Pangsa relatif kedua jaringan tersebut adalah 71,43% dan 73,33%. Angka-angka ini menunjukkan bahwa penjualan di kelompok tani Raharjo 1 berhasil dan masih terdapat ruang untuk pertumbuhan di sektor pertanian cabai rawit. Saluran 2 terdiri dari petani, pedagang, dan konsumen. Saluran pemasaran satu lebih efisien dibandingkan saluran dua dengan efisiensi masing-masing sebesar 14,36 dan 16,14. | en_US |