Penggunaan Dosis Pupuk Organik Cair Daun Gamal dan Pupuk Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Terong Ungu (Solanum Melongena L.)
Abstract
Terong ungu atau dikenal juga dengan nama Solanum melongena L. merupakan tanaman sayuran yang dapat digunakan untuk membuat berbagai macam masakan, antara lain lodeh, opor, lalap baru, dan lalapan baru. Selain itu, terong juga cocok untuk dijadikan acar dan manisan terong, mengingat rasanya yang gurih. Dari perspektif kesehatan, terong memiliki sifat anti-penyakit dan dikenal dapat membantu menurunkan kolesterol darah. Komposisi suara mengandung 24 kalori, 1,1 gram protein, 0,2 gram lemak, 5,5 gram gula, 15,0 mg kalsium, 37,0 mg fosfor, 0,4 mg zat besi, 4,0 SI vitamin A, 5 mg L-Ascorbic korosif, 0,04 mg vitamin B1, dan 92,7 gram air per 100 gram terong baru. Kadar natrium yang rendah dan kandungan kalium yang tinggi menjadikan terong bermanfaat bagi kesehatan, terutama dalam mencegah hipertensi. Eksplorasi ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh tanaman terong ungu dengan mengatur sebagian cairan pupuk dari daun gamal dan kotoran sapi. Penelitian ini dilakukan di lahan pertanian lokal di Kawasan Lowokwaru, Kota Malang, Tlogomas, menggunakan strategi Rancangan Acak Faktorial (RAK). Variabel utama dalam eksplorasi ini adalah bagian cairan pupuk daun gamal yang terdiri dari empat obat yaitu G1: 150 ml/l air setara dengan 23,95 ml/polibag, G2: 200 ml/l air setara dengan 25 ml/polibag, G3: 250 ml/l air yang tidak dapat dipisahkan dari 26,4 ml/polibag, dan G4: 300 ml/l air yang tidak dapat dipisahkan dari 27,8 ml/polibag. Bahan selanjutnya adalah kompos kotoran sapi dengan empat obat, yaitu K1: 200 kg/ha setara dengan 181 g/polibag, K2: 300 kg/ha yang tidak dapat dipisahkan dari 272 g/polibag, K3: 400 kg/ ha identik dengan 363 g/polibag, dan K4: 500 kg/ha diperluas menjadi 454 g/polibag. Tinggi tanaman, jumlah daun, umur berbunga, panjang buah, diameter, jumlah buah, berat brangkasan segar dan kering, serta produktivitas diamati. Studi tersebut menemukan bahwa pemberian kompos sapi dan POC daun gamal secara gratis tidak berdampak signifikan terhadap hasil atau pergantian tanaman terong ungu. Pemanfaatan cairan kompos secara rutin memberikan hasil yang terbaik, antara lain tinggi tanaman (11,74 cm pada 14 hari setelah tanam), jumlah daun (3,06 pada 14 hari setelah tanam), lama tumbuh, munculnya bunga secara bersamaan, dan perbedaan. batasan. Sedangkan pemanfaatan kotoran sapi memberikan hasil terbaik ditinjau dari tinggi tanaman (24,78 cm pada umur 42 hari setelah tanam, 30,35 cm pada umur 56 hari setelah tanam), jumlah daun (5,00 pada umur 28 hari setelah tanam). tanam), dan bobot brangkasan (57,97 g/tanaman).
Collections
- Skripsi [201]