Model Pekarangan Suku Tengger Berbasis Tanaman Indigenous Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (Studi Kasus : Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang )
Abstract
Indonesia merupakan negara yang keragaman alam di setiap daerahnya mempengaruhi kehidupan masyarakatnya dalam menggubah ruang. Negara Indonesia ini sangatlah beragam satwa dan faunanya. keanekaragaman kekayaan alam di setiap daerah mempengaruhi cara hidup manusianya di setiap daerah. dalam keragaman alam di setiap daerah mempunyai potensi kekayaan alam yang terdapat pada kekayaan laut dan darat yang terkandung dalam bumi Indonesia.
Tidak semua elemen tanaman di ketahui oleh masyarakat setempat dan juga masyarakat masih belum semua memahami tentang bagaimana memberdayakan keadaan alam yang ada, Dapat dilihat dari efek-efek yang sudah terjadi pada daerah pegunungan seperti terjadinya banjir bandang dan juga tanah longsor, Kejadian-kejadian tersebut terjadi adanya penggundulan hutan yang ada dan juga pembukaan lahan pertanian baru maka masyarakat perlu mengetahui dan mengerti tentang sumberdaya alam yang mereka miliki, Karena di dalam daerah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ketersediaan tanamannya. Maka dari itu perlu adanya penelitian lebih lanjut mengidentifikasi tanaman tanaman tersebut.
Berdasarkan dengan latar belakang diatas maka peneliti mengambil judul penelitian “Model Pekarangan Suku Tengger Berbasis Tanaman Indegenous Taman Nasional Bromo Tengger Semeru”
Hasil penelitian ini yaitu jenis tanaman Indigenous yang di mata masyarakat dianggap penting keberadaannya.Taman Nasional bromo Tengger Semeru Memiliki banyak jenis flora di dalam wilayahnya. Flora yang berada di wilayah TNBTS terdapat 792 flora berdasarkan data dari Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Dari Data yang ada hanya hanya sebanyak 158 tanaman yang ada keterangannya, maka hanya tanaman yang ada keterangannya yang dijadikan sebagai bahan pemodelan untuk model taman pekarangan suku tengger. Dan juga tipologi rumah di desa ngadas yang dimana
Di Desa Ngadas sendiri terbagi menjadi 8 RT dimana satu RT di ambil satu sampel rumah, dan setelah dilakukan analisa terdapat 5 tipologi rumah yang nantinya dapat digunakan masyarakat sebagai referensi desain pekarangan masyarakat Desa Ngadas tersebut.
Collections
- Skripsi [68]