Strategi Pengembangan Usahatani Lombok Kecil Melalui Penyuluhan Pertanian di Desa Bocek Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang
Abstract
Riset berikut mempunyai tujuan Sebagai mengetahui faktor IFAS dan EFAS pada pengembangan usahatani lombok kecil di Desa Bocek Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang.
Teknik pengambilan sampel sesuai dengan populasi pada riset berikut ialah seluruh petani lombok kecil yang tergabung dalam 3 kelompok tani di Desa Bocek Kecamatan Karangploso. Jumlah populasi petani dari 3 kelompok tani di Desa Bocek adalah 150 orang petani. Pengambilan sampel dari populasi tersebut ditentukan memakai metode sampling acak sederhana (Simple random sampling), Peneliti memilih petani lombok kecil dengan menggunakan rumus slovin dengan kelonggaran penarikan sampel sebesar 15% dari sejumlah populasi, sehingga didapat 35 orang respondensi sebagai sampel dalam penelitian ini. Jenis data yang digunakan yaitu data kuantitatif dan menggunakan teknik analisis data SWOT dan analisis matriks IFAS dan EFAS.
Temuan penelitian ini menunjukkan kekuatan-kekuatan berikut ini: mayoritas lahan dimiliki oleh perorangan; penggunaan benih bersertifikat, yaitu benih yang telah mendapat izin pemerintah; ketersediaan sarana dan prasarana; dan pengalaman para petani dalam bertani Lombok skala kecil dengan jumlah kumulatif kekuatan IFAS 2.38 yang berarti usahatani lombok kecil di Desa Bocek dalam kondisi baik karena memiliki kekuatan yang besar yang dapat dimanfaatkan untuk terus dikembangkan dan faktor kelemahan (mahalnya harga pupuk dan benih, penggunaan mulsa plastik yang tidak tepat pada pertanian cabai skala kecil, komoditas lombok kecil yang mudah rusak, mudah terserang hama/penyakit, permodalan yang terbatas) dengan jumlah kumulatif kelemahan IFAS 0.65 artinya usahatani lombok kecil di Desa Bocek memiliki kelemahan yang kecil dan masih bisa diminimalisir dengan memanfaatkan kekuatan yang ada dengan total IFAS adalah 3.03 dari nilai total IFAS dapat disimpulkan bahwa usahatani lombok kecil memiliki kelemahan internal yang kecil dibandingkan dengan kekuatan internal yang ada oleh karena itu usahatani lombok kecil di Desa Bocek masih bisa untuk terus dikembang dengan memanfaatkan kekuatan internal yang ada dengan mengoptimalkan penggunaan benih yang bersertifikat untuk meningkat produksi dan kualitas lombok kecil.
Faktor eksternal antara lain: faktor ancaman (cuaca yang tidak mendukung seperti curah hujan yang berlebihan) dan faktor peluang (lombok kecil dapat diolah menjadi sambal di rumah, lombok kecil mudah dijual, permintaan pasar tinggi). Secara keseluruhan, faktor-faktor ini menyumbang 2,50 dari total peluang EFAS. Artinya usahatani lombok kecil di Desa Bocek masih mempunyai banyak potensi besar untuk dimanfaatkan dalam upaya pengembangan usaha peternakan lombok kecil untuk meningkatkan pendapatan petani, tingginya pesaing dan adanya ketidakstabilan harga) dengan jumlah kumulatif ancaman EFAS adalah 0.56 artinya skor ini tidak begitu berdampak buruk terhadap usahatani lombok kecil karena masih bisa diatasi dengan memanfaatkan peluang yang ada dengan total EFAS adalah 3.06 dapat simpulkan bahwa dalam upaya pengembangan usahatani lombok kecil masih bisa dikembangkan dengan memanfaatkan peluang yang ada untuk meminimalisir ancaman dengan memanfaatkan keterampilan tenaga kerja dan pengalaman petani untuk mengatasi perubahan serta menanggulangi adanya serangan hama/penyakit untuk terus melakukan pengembangan pada usahatani lombok kecil di Desa Bocek Kecamatan Karangploso.
Collections
- Skripsi [231]