dc.contributor.author | Mali, N | |
dc.contributor.author | Soelistyari, HT | |
dc.contributor.author | Akbar, MAH | |
dc.date.accessioned | 2024-07-11T04:43:32Z | |
dc.date.available | 2024-07-11T04:43:32Z | |
dc.date.issued | 2024-06-29 | |
dc.identifier.uri | https://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/3775 | |
dc.description.abstract | Alun-Alun Kota Malang menjadi contoh kawasan terbuka hijau yang meningkatkan nilai ekologi suatu kota. Lingkungan sekitar mungkin menjadi bagian darinya. Kehadiran burung dapat meningkatkan fungsi ekosistem perkotaan. Memperkuat pentingnya ruang terbuka sebagai habitat burung sangat penting untuk menciptakan keseimbangan ekologi di kawasan perkotaan.
Penelitian ini berupaya menciptakan ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai habitat burung. Salah satu cara untuk melindungi burung adalah dengan menyediakan area birding di tempat terbuka seperti alun-alun.
Pendekatan deskriptif digunakan melalui survei lapangan dan penelitian literatur. Konsep utamanya adalah menciptakan sebuah alun-alun yang seperti taman burung, dapat mendukung interaksi manusia-burung baik secara langsung maupun tidak langsung dengan tetap menjaga fungsi alami alun-alun tersebut. Konsep desain dengan bentuk plastik yang mudah dibentuk dan estetika art deco yang semarak. Efek dinamis ini akan digunakan pada pola sirkulasi persegi dan tidak menentu agar terlihat lebih natural. Bentuk persegi mengurangi kekerasan lingkungan sekitar, hal ini berguna karena sebagian besar terletak di pusat kawasan perkotaan yang sibuk. Pengunjung dapat melihat burung di kanopi pohon dengan menggunakan teropong di dek observasi dan rel kanopi pohon.
Total terdapat 152 pohon dari 14 jenis vegetasi pohon yang berbeda di Alun-Alun Kota Malang, dengan pohon beringin merupakan mayoritas (47 pohon) dan tiga jenis vegetasi pohon yang menghasilkan makanan secara alami: pohon carryin, pohon kayu manis, dan palem sadeng. Jenis burung yang ada di areal persegi berjumlah 1443. Berdasarkan empat petak yang menyusun situs tersebut, dilakukan pengamatan. Satu plot setiap hari menerima tiga kali pengamatan pada pagi, siang, dan sore hari. Pengamatan ini menggunakan kamera yang dipasang pada monokuler untuk menangkap gambar sebagai dokumentasi selama tiga minggu. Saran yang diberikan antara lain menjadikan alun-alun menjadi kolam renang tempat masyarakat bisa minum dan mandi, membangun jembatan di atas sungai buatan, merancang bangku atau bangku taman untuk tamu, membangun sarang merpati mengikuti aliran sungai buatan, mengelilingi alun-alun dengan sungai buatan untuk memudahkan satwa liar minum dan mandi, membangun gazebo di samping sungai buatan sebagai tempat berkumpulnya tamu, membangun taman bermain untuk anak-anak bermain dan memanfaatkan | en_US |
dc.description.sponsorship | Yayasan Bina Patria Nusantara | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Fakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewi | en_US |
dc.subject | Area Penampungan, Daya Tarik Burung, Landskap Perkotaan, Taman Alun-Alun | en_US |
dc.title | Konsep Desain Ekologis Alun-Alun Kota Malang Sebagai Habitat Burung | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nidn | NIDN0703086101 | |
dc.identifier.nidn | NIDN0712129405 | |
dc.identifier.nim | NIM2018320001 | |
dc.identifier.kodeprodi | KODEPRODI54214#ARSITEKTURLANSKAP | |